Seringkali kita temui dalam proses pembelajaran di kelas, guru mengalami masalah untuk memberikan pengertian kepada siswa tentang satu pokok bahasan. Kasus ini mengindikasikan bahwa dalam proses komunikasi antara guru dan siswa terdapat kesenjangan. Dimana kesenjangan ini muncul mungkin akibat bahan ajar yang diberikan kepada siswa kurang menarik atau mungkin media yang dipergunakan tidak sesuai dengan karakteristik bahan ajar yang diberikan.
Seringkali guru menyampaikan bahan ajar kepada siswa hanya dengan mempergunakan Sadiman (2002) menyatakan bahwa proses pembelajaran di kelas pada dasarnya adalah proses komunikasi. Penyampaian informasi ini dapat melalui cara-cara biasa seperti berbicara kepada siswa, atau melalui perantara yang disebut sebagai media. Dalam Dictionary of Education, disebutkan bahwa media adalah bentuk perantara dalam berbagai jenis kegiatan berkomunikasi. Sebagai perantara, maka media ini dapat berupa :
1. komputer
Komputer merupakan salah satu media yang dapat dipergunakan oleh konselor dalam proses konseling. Pelling (2002) menyatakan bahwa penggunaan komputer (internet) dapat dipergunakan untuk membantu siswa dalam proses pilihan karir sampai pada tahap pengambilan keputusan pilihan karir. Penggunaan komputer di kelas sebagai media bimbingan dan konseling akan memiliki beberapa keuntungan seperti yang dinyatakan oleh Baggerly sebagai berikut:
1. Akan meningkatkan kreativitas, meningkatkan keingintahuan dan memberikan variasi pengajaran, sehingga kelas akan menjadi lebih menarik;
2. Akan meningkatkan kunjungan ke web site, terutama yang berhubungan dengan kebutuhan siswa;
3. Konselor akan memiliki pandangan yang baik dan bijaksana terhadap materi yang diberikan;
4. Akan memunculkan respon yang positif terhadap penggunaan email;
5. Tidak akan memunculkan kebosanan;
6. Dapat ditemukan silabus, kurikulum dan lain sebagainya melalui website; dan
7. Terdapat pengaturan yang baik
2. microsoft power point
microsoft power point. Software ini dapat membantu konselor dalam menyambaikan bahan bimbingan secara lebih interaktif. Konselor dituntut untuk dapat menyajikan bahan layanan dengan mempergunakan imajinasinya agar bahan layanannya tidak membosankan.
Program software power point memberikan kesempatan bagi konselor untuk memberikan sentuhan-sentuhan seni dalam bahan layanan informasi.Melalui fasilitas ini, konselor dapat pula memasukkan gambar-gambar di luar fasilitas power point, sehingga sasaran yang akan dicapai menjadi lebih optimal.Gambar-gambar yang disajikan melalui program power point tidak statis seperti yang terdapat pada Over Head Projector (OHP). Konselor dapat memasukkan gambar-gambar yang bergerak, bahkan konselor bisa melakukan insert gambar-gambar yang ada di sebuah film.
3. vcd/dvd player
VCD/DVD player. Peralatan ini seringkali dipergunakan oleh konselor untuk menunjukkan perilaku-perilaku tertentu. Perilaku-perilaku yang tampak pada tayangan tersebut dipergunakan oleh konselor untuk merubah perilaku klien yang tidak diinginkan (Alssid & Hitchinson, 1977; Ivey, 1971, dalam Baggerly 2002). Dalam proses pendidikan konselor pun, penggunaan video modeling ini juga dipergunakan untuk meningkatkan keterampilan dan prinsip konseling yang akan dikembangkan bagi calon konselor (Koch & Dollarhide, 2000, dalam Baggerly, 2002).
Sebelum VCD/DVD player ini ditayangkan, seorang konselor sebaiknya memberikan arahan terlebih dahulu kepada siswa tentang alasan ditayangkannya sebuah film. Setelah film selesai ditayangkan, maka konselor meminta siswa untuk memberikan tanggapan terhadap apa yang telah mereka lihat. Tanggapan-tanggapan ini pada akhirnya akan mempengaruhi bagaimana klien berpikir dan bersikap, yang kemudian diharapkan akan dapat merubah perilaku klien atau siswa.
4. tape recorder
tape recorder. Penggunaan tape recorder ini antara lain adalah untuk merekam sesi konseling dan memutar kembali hasil-hasil yang diperoleh selama sesi konseling.
Tape recorder membutuhkan kaset untuk bisa melakukan tindakan perekaman. Kaset memiliki pita magnetik yang berfungsi untuk menyimpan data atau informasi percakapan.
Saat ini telah berkembang alat perekam yang tidak membutuhkan pita perekam. Alat ini disebut MP3 dan MP4. Pada dasarnya alat ini berfungsi sebagai player, dimana di dalam alat ini terdapat sebuah mini harddisk yang memiliki kapasitas sampai dengan 4 Gb. Sebagai sebuah player, maka alat ini dapat memainkan musik dan dapat dipergunakan untuk merekam suara.
Ukuran MP3 dan MP4 saat ini amat kecil jika dibandingkan dengan sebuah mini tape recorder biasa. Seringkali kita jumpai, alat MP3 atau MP4 seukuran sebuah spidol atau ballpoint.
tulisan cah eyek
mungkan ini hanya tulisan dari seorang yang masih belajar. Tapi semoga ini bisa bermanfaat bagi semuaa...
Jumat, 26 Februari 2010
kehidupan prasejarah
Corak Kehidupan Masyarakat Prasejarah Indonesia
Kebudayaan dan masyarakat merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Masyarakat dapat bertahan hidup karena menghasilkan kebudayaan, kebudayaan itu ada karena dihasilkan oleh masyarakat. Dan melalui kebudayaanlah segala corak kehidupan masyarakat dapat diketahui.
Dengan demikian dari hasil-hasil kebudayaan material seperti yang Anda pelajari pada kegiatan belajar 1 dapat dikaji dan dipelajari corak kehidupan masyarakat prasejarah Indonesia, seperti yang akan diuraikan pada uraian materi berikut ini.
Sistem kepercayaan
Sistem kepercayaan masyarakat prasejarah diperkirakan mulai tumbuh pada masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut atau disebut dengan masa bermukim dan berladang yang terjadi pada zaman Mesolithikum.
Kepercayaan terhadap roh terus berkembang pada zaman prasejarah hal ini tampak dari kompleksnya bentuk-bentuk upacara penghormatan, penguburan dan pemberian sesajen. Kepercayaan terhadap roh inilah dikenal dengan istilah Aninisme.
Aninisme berasal dari kata Anima artinya jiwa atau roh, sedangkan isme artinya paham atau kepercayaan. Di samping adanya kepercayaan animisme, juga terdapat kepercayaan Dinamisme.
Dinamisme adalah kepercayaan terhadap benda-benda tertentu yang dianggap memiliki kekuatan gaib. Contohnya yaitu kapak yang dibuat dari batu chalcedon (batu indah) dianggap memiliki kekuatan. Untuk contoh-contoh yang lain dapat Anda baca kembali uraian materi kegiatan belajar 1 modul ini. Dengan demikian kepercayaan masyarakat prasejarah adalah Animisme dan Dinamisme.
Kemasyarakatan
Pada masa berburu dan mengumpulkan makanan, masyarakatnya hidup berkelompok-kelompok dalam jumlah yang kecil. Tetapi hubungan antara kelompoknya sudah erat karena mereka harus bersama-sama menghadapi kondisi alam yang berat, sehingga sistem kemasyarakatan yang muncul pada masa tersebut sangat sederhana.
Tetapi pada masa bercocok tanam, kehidupan masyarakat yang sudah menetap semakin mengalami perkembangan dan hal inilah yang mendorong masyarakat untuk membentuk keteraturan hidup. Dan aturan hidup dapat terlaksana denga baik karena adanya seorang pemimpin yang mereka pilih atas dasar musyawarah.
Selanjutnya sistem kemasyarakatan terus mengalami perkembangan khususnya pada masa perundagian. Karena pada masa ini kehidupan masyarakat lebih kompleks. Masyarakat terbagi-bagi menjadi kelompok-kelompok sesuai dengan bidang keahliannya.
Masing-masing kelompok memiliki aturan-aturan sendiri, dan di samping adanya aturan yang umum yang menjamin keharmonisan hubungan masing-masing kelompok. Aturan yang umum dibuat atas dasar kesepakatan bersama/musyawarah dalam kehidupan yang demokratis.
Pertanian
Sistem pertanian yang dikenal oleh masyarakat prasejarah pada awalnya adalah perladangan/huma, yang hanya mengandalkan pada humus, sehingga bentuk pertanian ini wujudnya berpindah tempat.
Selanjutnya masyarakat mulai mengembangkan sistem persawahan, sehingga tidak lagi bergantung pada humus, dan berusaha mengatasi kesuburan tanahnya melalui pengolahan tanah, irigasi dan pemupukan.
Sistem persawahan dikenal oleh masyarakat prasejarah Indonesia pada masa Neolithikum, karena pada masa tersebut kehidupan masyarakat sudah menetap dan teratur.
Pada masa perundagian sistem persawahan mengalami perkembangan mengingat adanya spesialisasi/pembagian tugas berdasarkan keahliannya. Sehingga masyarakat prasejarah semakin mahir dalam persawahan.
Pelayaran
Anda masih ingat tentang migrasi bangsa-bangsa ke Indonesia seperti yang Anda pelajari pada kegiatan belajar 3 modul 1? Dengan adanya perpindahan bangsa-bangsa dari daratan Asia ke Indonesia membuktikan bahwa sejak abad sebelum masehi, nenek moyang bangsa Indonesia sudah memiliki kemampuan berlayar. Kemampuan berlayar terus mengalami perkembangan, mengingat kondisi geografis Indonesia terdiri dari pulau-pulau sehingga untuk sampai kepada pulau yang lain harus menggunakan perahu. Jenis perahu yang dipergunakan adalah perahu bercadik
Dari pembuatan perahu bercadik yang sederhana tetapi sudah mampu mengarungi samudera pada jaman prasejarah tersebut. Hal tersebut patutlah untuk dibanggakan kehebatan kemampuan berlayar nenek moyang bangsa Indonesia menjadi modal dasar dari kemampuan berdagang. Sehingga pada awal abad masehi bangsa Indonesia sudah turut ambil bagian dalam jalur perdagangan internasional.
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Sejak zaman Neolithikum, masyarakat Indonesia telah megenal pengetahuan yang tinggi, dimana masyarakat telah dapat memanfaatkan angin musim sebagai tenaga penggerak dalam aktivitas perdagangan dan pelayaran juga mengenal astronomi atau ilmu perbintangan sebagai petunjuk arah pelayaran atau sebagai petunjuk waktu dalam bidang pertanian.
Selain berkembangnya ilnu pengetahuan, teknologi juga dikenal oleh masyarakat prasejarah terutama pada zaman perundagian, yaitu teknologi pengecoran logam. Sehingga pada masa perundagian masyarakat sudah mampu menghasilkan alat-alat kehidupan yang terbuat dari logam.
Kesenian
Kesenian dikenal oleh masyarakat prasejarah sejak zaman Mesolithikum yang dibuktikan dengan adanya lukisan-lukisan pada dinding-dinding gua. Untuk selanjutnya kesenian mengalami perkembangan yang pesat pada zaman Neolithikum, karena pada masa bercocok tanam terdapat waktu senggang dari menanam hingga panen. Yang dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menyalurkan jiwa seni, dari seni membatik, gamelan bahkan wayang.
Kebudayaan dan masyarakat merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Masyarakat dapat bertahan hidup karena menghasilkan kebudayaan, kebudayaan itu ada karena dihasilkan oleh masyarakat. Dan melalui kebudayaanlah segala corak kehidupan masyarakat dapat diketahui.
Dengan demikian dari hasil-hasil kebudayaan material seperti yang Anda pelajari pada kegiatan belajar 1 dapat dikaji dan dipelajari corak kehidupan masyarakat prasejarah Indonesia, seperti yang akan diuraikan pada uraian materi berikut ini.
Sistem kepercayaan
Sistem kepercayaan masyarakat prasejarah diperkirakan mulai tumbuh pada masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut atau disebut dengan masa bermukim dan berladang yang terjadi pada zaman Mesolithikum.
Kepercayaan terhadap roh terus berkembang pada zaman prasejarah hal ini tampak dari kompleksnya bentuk-bentuk upacara penghormatan, penguburan dan pemberian sesajen. Kepercayaan terhadap roh inilah dikenal dengan istilah Aninisme.
Aninisme berasal dari kata Anima artinya jiwa atau roh, sedangkan isme artinya paham atau kepercayaan. Di samping adanya kepercayaan animisme, juga terdapat kepercayaan Dinamisme.
Dinamisme adalah kepercayaan terhadap benda-benda tertentu yang dianggap memiliki kekuatan gaib. Contohnya yaitu kapak yang dibuat dari batu chalcedon (batu indah) dianggap memiliki kekuatan. Untuk contoh-contoh yang lain dapat Anda baca kembali uraian materi kegiatan belajar 1 modul ini. Dengan demikian kepercayaan masyarakat prasejarah adalah Animisme dan Dinamisme.
Kemasyarakatan
Pada masa berburu dan mengumpulkan makanan, masyarakatnya hidup berkelompok-kelompok dalam jumlah yang kecil. Tetapi hubungan antara kelompoknya sudah erat karena mereka harus bersama-sama menghadapi kondisi alam yang berat, sehingga sistem kemasyarakatan yang muncul pada masa tersebut sangat sederhana.
Tetapi pada masa bercocok tanam, kehidupan masyarakat yang sudah menetap semakin mengalami perkembangan dan hal inilah yang mendorong masyarakat untuk membentuk keteraturan hidup. Dan aturan hidup dapat terlaksana denga baik karena adanya seorang pemimpin yang mereka pilih atas dasar musyawarah.
Selanjutnya sistem kemasyarakatan terus mengalami perkembangan khususnya pada masa perundagian. Karena pada masa ini kehidupan masyarakat lebih kompleks. Masyarakat terbagi-bagi menjadi kelompok-kelompok sesuai dengan bidang keahliannya.
Masing-masing kelompok memiliki aturan-aturan sendiri, dan di samping adanya aturan yang umum yang menjamin keharmonisan hubungan masing-masing kelompok. Aturan yang umum dibuat atas dasar kesepakatan bersama/musyawarah dalam kehidupan yang demokratis.
Pertanian
Sistem pertanian yang dikenal oleh masyarakat prasejarah pada awalnya adalah perladangan/huma, yang hanya mengandalkan pada humus, sehingga bentuk pertanian ini wujudnya berpindah tempat.
Selanjutnya masyarakat mulai mengembangkan sistem persawahan, sehingga tidak lagi bergantung pada humus, dan berusaha mengatasi kesuburan tanahnya melalui pengolahan tanah, irigasi dan pemupukan.
Sistem persawahan dikenal oleh masyarakat prasejarah Indonesia pada masa Neolithikum, karena pada masa tersebut kehidupan masyarakat sudah menetap dan teratur.
Pada masa perundagian sistem persawahan mengalami perkembangan mengingat adanya spesialisasi/pembagian tugas berdasarkan keahliannya. Sehingga masyarakat prasejarah semakin mahir dalam persawahan.
Pelayaran
Anda masih ingat tentang migrasi bangsa-bangsa ke Indonesia seperti yang Anda pelajari pada kegiatan belajar 3 modul 1? Dengan adanya perpindahan bangsa-bangsa dari daratan Asia ke Indonesia membuktikan bahwa sejak abad sebelum masehi, nenek moyang bangsa Indonesia sudah memiliki kemampuan berlayar. Kemampuan berlayar terus mengalami perkembangan, mengingat kondisi geografis Indonesia terdiri dari pulau-pulau sehingga untuk sampai kepada pulau yang lain harus menggunakan perahu. Jenis perahu yang dipergunakan adalah perahu bercadik
Dari pembuatan perahu bercadik yang sederhana tetapi sudah mampu mengarungi samudera pada jaman prasejarah tersebut. Hal tersebut patutlah untuk dibanggakan kehebatan kemampuan berlayar nenek moyang bangsa Indonesia menjadi modal dasar dari kemampuan berdagang. Sehingga pada awal abad masehi bangsa Indonesia sudah turut ambil bagian dalam jalur perdagangan internasional.
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Sejak zaman Neolithikum, masyarakat Indonesia telah megenal pengetahuan yang tinggi, dimana masyarakat telah dapat memanfaatkan angin musim sebagai tenaga penggerak dalam aktivitas perdagangan dan pelayaran juga mengenal astronomi atau ilmu perbintangan sebagai petunjuk arah pelayaran atau sebagai petunjuk waktu dalam bidang pertanian.
Selain berkembangnya ilnu pengetahuan, teknologi juga dikenal oleh masyarakat prasejarah terutama pada zaman perundagian, yaitu teknologi pengecoran logam. Sehingga pada masa perundagian masyarakat sudah mampu menghasilkan alat-alat kehidupan yang terbuat dari logam.
Kesenian
Kesenian dikenal oleh masyarakat prasejarah sejak zaman Mesolithikum yang dibuktikan dengan adanya lukisan-lukisan pada dinding-dinding gua. Untuk selanjutnya kesenian mengalami perkembangan yang pesat pada zaman Neolithikum, karena pada masa bercocok tanam terdapat waktu senggang dari menanam hingga panen. Yang dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menyalurkan jiwa seni, dari seni membatik, gamelan bahkan wayang.
nilai pancasilan uud
NILAI-NILAI PANCASILA DAN UUD 1945
NILAI-NILAI PANCASILA DAN UUD 1945
I. Pancasila
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
Makna sila ini adalah:
* Percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
* Hormat dan menghormati serta bekerjasama antara pemeluk agama dan penganut-penganut kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup.
* Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.
* Tidak memaksakan suatu agama atau kepercayaannya kepada orang lain.
2. Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
Makna sila ini adalah:
* Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia.
* Saling mencintai sesama manusia.
*Mengembangkan sikap tenggang rasa.
* idak semena-mena terhadap orang lain.
* Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
* Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
* Berani membela kebenaran dan keadilan.
* Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari masyarakat Dunia Internasional dan dengan itu harus mengembangkan sikap saling hormat-menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.
3. Persatuan Indonesia
Makna sila ini adalah:
* Menjaga Persatuan dan Kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
* Rela berkorban demi bangsa dan negara.
* Cinta akan Tanah Air.
* Berbangga sebagai bagian dari Indonesia.
* Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.
4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Makna sila ini adalah:
* Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat.
* Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
* Mengutamakan budaya rembug atau musyawarah dalam mengambil keputusan bersama.
* Berrembug atau bermusyawarah sampai mencapai konsensus atau kata mufakat diliputi dengan semangat kekeluargaan.
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Makna sila ini adalah:
* Bersikap adil terhadap sesama.
* Menghormati hak-hak orang lain.
* Menolong sesama.
* Menghargai orang lain.
* Melakukan pekerjaan yang berguna bagi kepentingan umum dan bersama.
II. Makna Lambang Garuda Pancasila
* Perisai di tengah melambangkan pertahanan bangsa Indonesia
* Simbol-simbol di dalam perisai masing-masing melambangkan sila-sila dalam Pancasila, yaitu:
* Bintang melambangkan sila Ketuhanan Yang Maha Esa
* Rantai melambangkan sila Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
* Pohon beringin melambangkan sila Persatuan Indonesia
* Kepala banteng melambangkan sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan
* Padi dan Kapas melambangkan sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
* Warna merah-putih melambangkan warna bendera nasional Indonesia. Merah berarti berani dan putih berarti suci
* Garis hitam tebal yang melintang di dalam perisai melambangkan wilayah Indonesia yang dilintasi Garis Khatulistiwa
* Jumlah bulu melambangkan hari proklamasi kemerdekaan Indonesia (17 Agustus 1945), antara lain:
* Jumlah bulu pada masing-masing sayap berjumlah 17
* Jumlah bulu pada ekor berjumlah 8
* Jumlah bulu di bawah perisai/pangkal ekor berjumlah 19
* Jumlah bulu di leher berjumlah 45
* Pita yg dicengkeram oleh burung garuda bertuliskan semboyan negara Indonesia, yaitu Bhinneka Tunggal Ika yang berarti “berbeda beda, tetapi tetap satu jua”.
III. Naskah Undang-Undang Dasar 1945
Sebelum dilakukan Perubahan, UUD 1945 terdiri atas Pembukaan, Batang Tubuh (16 bab, 37 pasal, 49 ayat, 4 pasal Aturan Peralihan, dan 2 ayat Aturan Tambahan), serta Penjelasan.
Setelah dilakukan 4 kali perubahan, UUD 1945 memiliki 21 bab, 73 pasal, 170 ayat, 3 pasal Aturan Peralihan, dan 2 pasal Aturan
Tambahan.
Dalam Risalah Sidang Tahunan MPR Tahun 2002, diterbitkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Dalam Satu Naskah, Sebagai Naskah Perbantuan dan Kompilasi Tanpa Ada Opini.
IV. Sejarah
Sejarah Awal
Pada tanggal 22 Juli 1945, disahkan Piagam Jakarta yang kelak menjadi naskah Pembukaan UUD 1945. Naskah rancangan konstitusi Indonesia disusun pada waktu Sidang Kedua BPUPKI tanggal 10-17 Juli 1945. Tanggal 18 Agustus 1945, PPKI mengesahkan UUD 1945 sebagai Undang-Undang Dasar Republik Indonesia.
Periode 1945-1949
Dalam kurun waktu 1945-1949, UUD 1945 tidak dapat dilaksanakan sepenuhnya karena Indonesia sedang disibukkan dengan perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Maklumat Wakil Presiden Nomor X pada tanggal 16 Oktober 1945 memutuskan bahwa KNIP diserahu kekuasaan legislatif, karena MPR dan DPR belum terbentuk. Tanggal 14 November 1945 dibentuk Kabinet Parlementer yang pertama, sehingga peristiwa ini merupakan penyimpangan UUD 1945.
Periode 1959-1966
Karena situasi politik pada Sidang Konstituante 1959 dimana banyak saling tarik ulur kepentingan partai politik sehingga gagal menghasilkan UUD baru, maka pada tanggal 5 Juli 1959, Presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden yang salah satu isinya memberlakukan kembali UUD 1945 sebagai undang-undang dasar, menggantikan Undang-Undang Dasar Sementara 1950 waktu itu.
Pada masa ini, terdapat berbagai penyimpangan UUD 1945, diantaranya:
* Presiden mengangkat Ketua dan Wakil Ketua MPR/DPR dan MA serta Wakil Ketua DPA menjadi Menteri Negara
* MPRS menetapkan Soekarno sebagai presiden seumur hidup
* Pemberontakan G 30S
Periode 1966-1998
Pada masa Orde Baru (1966-1998), Pemerintah menyatakan kembali menjalankan UUD 1945 dan Pancasila secara murni dan konsekuen. Namun dalam pelaksanaannya terjadi juga penyelewengan UUD 1945 yang mengakibatkan terlalu besarnya kekuasaan pada Presiden.
Pada masa Orde Baru, UUD 1945 juga menjadi konstitusi yang sangat “sakral”, diantara melalui sejumlah peraturan:
* Ketetapan MPR Nomor I/MPR/1983 yang menyatakan bahwa MPR berketetapan untuk mempertahankan UUD 1945, tidak berkehendak akan melakukan perubahan terhadapnya
* Ketetapan MPR Nomor IV/MPR/1983 tentang Referendum yang antara lain menyatakan bahwa bila MPR berkehendak mengubah UUD 1945, terlebih dahulu harus minta pendapat rakyat melalui referendum.
* Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1985 tentang Referendum, yang merupakan pelaksanaan TAP MPR Nomor IV/MPR/1983.
V. Perubahan UUD 1945
Salah satu tuntutan Reformasi 1998 adalah dilakukannya perubahan (amandemen) terhadap UUD 1945. Latar belakang tuntutan perubahan UUD 1945 antara lain karena pada masa Orde Baru, kekuasaan tertinggi di tangan MPR (dan pada kenyataannya bukan di tangan rakyat), kekuasaan yang sangat besar pada Presiden, adanya pasal-pasal yang terlalu “luwes” (sehingga dapat menimbulkan mulitafsir), serta kenyataan rumusan UUD 1945 tentang semangat penyelenggara negara yang belum cukup didukung ketentuan konstitusi.
Tujuan perubahan UUD 1945 waktu itu adalah menyempurnakan aturan dasar seperti tatanan negara, kedaulatan rakyat, HAM, pembagian kekuasaan, eksistensi negara demokrasi dan negara hukum, serta hal-hal lain yang sesuai dengan perkembangan aspirasi dan kebutuhan bangsa. Perubahan UUD 1945 dengan kesepakatan diantaranya tidak mengubah Pembukaan UUD 1945, tetap mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta mempertegas sistem presidensiil.
Dalam kurun waktu 1999-2002, UUD 1945 mengalami 4 kali perubahan yang ditetapkan dalam Sidang Umum dan Sidang Tahunan MPR:
* Sidang Umum MPR 1999, tanggal 14-21 Oktober 1999
* Sidang Tahunan MPR 2000, tanggal 7-18 Agustus 2000
* Sidang Tahunan MPR 2001, tanggal 1-9 November 2001
* Sidang Tahunan MPR 2002, tanggal 1-11 Agustus 1999
Tommy Legowo
NILAI-NILAI PANCASILA DAN UUD 1945
I. Pancasila
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
Makna sila ini adalah:
* Percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
* Hormat dan menghormati serta bekerjasama antara pemeluk agama dan penganut-penganut kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup.
* Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.
* Tidak memaksakan suatu agama atau kepercayaannya kepada orang lain.
2. Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
Makna sila ini adalah:
* Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia.
* Saling mencintai sesama manusia.
*Mengembangkan sikap tenggang rasa.
* idak semena-mena terhadap orang lain.
* Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
* Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
* Berani membela kebenaran dan keadilan.
* Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari masyarakat Dunia Internasional dan dengan itu harus mengembangkan sikap saling hormat-menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.
3. Persatuan Indonesia
Makna sila ini adalah:
* Menjaga Persatuan dan Kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
* Rela berkorban demi bangsa dan negara.
* Cinta akan Tanah Air.
* Berbangga sebagai bagian dari Indonesia.
* Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.
4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Makna sila ini adalah:
* Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat.
* Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
* Mengutamakan budaya rembug atau musyawarah dalam mengambil keputusan bersama.
* Berrembug atau bermusyawarah sampai mencapai konsensus atau kata mufakat diliputi dengan semangat kekeluargaan.
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Makna sila ini adalah:
* Bersikap adil terhadap sesama.
* Menghormati hak-hak orang lain.
* Menolong sesama.
* Menghargai orang lain.
* Melakukan pekerjaan yang berguna bagi kepentingan umum dan bersama.
II. Makna Lambang Garuda Pancasila
* Perisai di tengah melambangkan pertahanan bangsa Indonesia
* Simbol-simbol di dalam perisai masing-masing melambangkan sila-sila dalam Pancasila, yaitu:
* Bintang melambangkan sila Ketuhanan Yang Maha Esa
* Rantai melambangkan sila Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
* Pohon beringin melambangkan sila Persatuan Indonesia
* Kepala banteng melambangkan sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan
* Padi dan Kapas melambangkan sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
* Warna merah-putih melambangkan warna bendera nasional Indonesia. Merah berarti berani dan putih berarti suci
* Garis hitam tebal yang melintang di dalam perisai melambangkan wilayah Indonesia yang dilintasi Garis Khatulistiwa
* Jumlah bulu melambangkan hari proklamasi kemerdekaan Indonesia (17 Agustus 1945), antara lain:
* Jumlah bulu pada masing-masing sayap berjumlah 17
* Jumlah bulu pada ekor berjumlah 8
* Jumlah bulu di bawah perisai/pangkal ekor berjumlah 19
* Jumlah bulu di leher berjumlah 45
* Pita yg dicengkeram oleh burung garuda bertuliskan semboyan negara Indonesia, yaitu Bhinneka Tunggal Ika yang berarti “berbeda beda, tetapi tetap satu jua”.
III. Naskah Undang-Undang Dasar 1945
Sebelum dilakukan Perubahan, UUD 1945 terdiri atas Pembukaan, Batang Tubuh (16 bab, 37 pasal, 49 ayat, 4 pasal Aturan Peralihan, dan 2 ayat Aturan Tambahan), serta Penjelasan.
Setelah dilakukan 4 kali perubahan, UUD 1945 memiliki 21 bab, 73 pasal, 170 ayat, 3 pasal Aturan Peralihan, dan 2 pasal Aturan
Tambahan.
Dalam Risalah Sidang Tahunan MPR Tahun 2002, diterbitkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Dalam Satu Naskah, Sebagai Naskah Perbantuan dan Kompilasi Tanpa Ada Opini.
IV. Sejarah
Sejarah Awal
Pada tanggal 22 Juli 1945, disahkan Piagam Jakarta yang kelak menjadi naskah Pembukaan UUD 1945. Naskah rancangan konstitusi Indonesia disusun pada waktu Sidang Kedua BPUPKI tanggal 10-17 Juli 1945. Tanggal 18 Agustus 1945, PPKI mengesahkan UUD 1945 sebagai Undang-Undang Dasar Republik Indonesia.
Periode 1945-1949
Dalam kurun waktu 1945-1949, UUD 1945 tidak dapat dilaksanakan sepenuhnya karena Indonesia sedang disibukkan dengan perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Maklumat Wakil Presiden Nomor X pada tanggal 16 Oktober 1945 memutuskan bahwa KNIP diserahu kekuasaan legislatif, karena MPR dan DPR belum terbentuk. Tanggal 14 November 1945 dibentuk Kabinet Parlementer yang pertama, sehingga peristiwa ini merupakan penyimpangan UUD 1945.
Periode 1959-1966
Karena situasi politik pada Sidang Konstituante 1959 dimana banyak saling tarik ulur kepentingan partai politik sehingga gagal menghasilkan UUD baru, maka pada tanggal 5 Juli 1959, Presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden yang salah satu isinya memberlakukan kembali UUD 1945 sebagai undang-undang dasar, menggantikan Undang-Undang Dasar Sementara 1950 waktu itu.
Pada masa ini, terdapat berbagai penyimpangan UUD 1945, diantaranya:
* Presiden mengangkat Ketua dan Wakil Ketua MPR/DPR dan MA serta Wakil Ketua DPA menjadi Menteri Negara
* MPRS menetapkan Soekarno sebagai presiden seumur hidup
* Pemberontakan G 30S
Periode 1966-1998
Pada masa Orde Baru (1966-1998), Pemerintah menyatakan kembali menjalankan UUD 1945 dan Pancasila secara murni dan konsekuen. Namun dalam pelaksanaannya terjadi juga penyelewengan UUD 1945 yang mengakibatkan terlalu besarnya kekuasaan pada Presiden.
Pada masa Orde Baru, UUD 1945 juga menjadi konstitusi yang sangat “sakral”, diantara melalui sejumlah peraturan:
* Ketetapan MPR Nomor I/MPR/1983 yang menyatakan bahwa MPR berketetapan untuk mempertahankan UUD 1945, tidak berkehendak akan melakukan perubahan terhadapnya
* Ketetapan MPR Nomor IV/MPR/1983 tentang Referendum yang antara lain menyatakan bahwa bila MPR berkehendak mengubah UUD 1945, terlebih dahulu harus minta pendapat rakyat melalui referendum.
* Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1985 tentang Referendum, yang merupakan pelaksanaan TAP MPR Nomor IV/MPR/1983.
V. Perubahan UUD 1945
Salah satu tuntutan Reformasi 1998 adalah dilakukannya perubahan (amandemen) terhadap UUD 1945. Latar belakang tuntutan perubahan UUD 1945 antara lain karena pada masa Orde Baru, kekuasaan tertinggi di tangan MPR (dan pada kenyataannya bukan di tangan rakyat), kekuasaan yang sangat besar pada Presiden, adanya pasal-pasal yang terlalu “luwes” (sehingga dapat menimbulkan mulitafsir), serta kenyataan rumusan UUD 1945 tentang semangat penyelenggara negara yang belum cukup didukung ketentuan konstitusi.
Tujuan perubahan UUD 1945 waktu itu adalah menyempurnakan aturan dasar seperti tatanan negara, kedaulatan rakyat, HAM, pembagian kekuasaan, eksistensi negara demokrasi dan negara hukum, serta hal-hal lain yang sesuai dengan perkembangan aspirasi dan kebutuhan bangsa. Perubahan UUD 1945 dengan kesepakatan diantaranya tidak mengubah Pembukaan UUD 1945, tetap mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta mempertegas sistem presidensiil.
Dalam kurun waktu 1999-2002, UUD 1945 mengalami 4 kali perubahan yang ditetapkan dalam Sidang Umum dan Sidang Tahunan MPR:
* Sidang Umum MPR 1999, tanggal 14-21 Oktober 1999
* Sidang Tahunan MPR 2000, tanggal 7-18 Agustus 2000
* Sidang Tahunan MPR 2001, tanggal 1-9 November 2001
* Sidang Tahunan MPR 2002, tanggal 1-11 Agustus 1999
Tommy Legowo
prasejarah lagi
CORAK KEHIDUPAN PRASEJARAH INDONESIA DAN HASIL BUDAYANYA
Hasil kebudayaan manusia prasejarah untuk mempertahankan dan memperbaiki pola hidupnya menghasilkan dua bentuk� budaya yaitu :
����������� Bentuk budaya yang bersifat Spiritual
����������� Bentuk budaya yang bersifat Material
i.��������� Masyarakat Prasejarah mempunyai kepercayaan pada kekuatan gaib yaitu :
����������� Dinamisme, yaitu kepercayaan� terhadap bneda-benda yang dianggap mempunyai kekuatan gaib. Misalnya : batu, keris
����������� Animisme, yaitu kepercayaan terhadap roh nenek moyang mereka yang bersemayam dalam batu-batu besar, gunung, pohon besar. Roh tersebut dinamakan Hyang.
ii.��������� Pola kehidupan manusia prasejarah adalah :
����������� Bersifat Nomaden (hidup berpindah-pindah), yaitu pola kehidupannya belum menetap dan berkelompok di suatu tempat serta, mata pencahariannya berburu dan masih mengumpulkan makanan
����������� Bersifat Permanen (menetap), yaitu pola kehidupannya sudah terorganisir dan berkelompok serta menetap di suatu tempat, mata pencahariannya bercocok tanam. Muali mengenal norma adat, yang bersumber pada kebiasaan-kebiasaan
iii.�������� Sistem bercocok tanam/pertanian
����������� Mereka mulai menggunakan pacul dan bajak sebagai alat bercocok tanam
����������� Menggunakan hewan sapi dan kerbau untuk membajak sawah
����������� Sistem huma untuk menanam padi
����������� Belum dikenal sistem pemupukan
iv.�������� Pelayaran
Dalam pelayaran� manusia prasejarah sudah mengenal arah mata angin dan mengetahui posisi bintang sebagai penentu arah (kompas)
v.�������� Bahasa
����������� Menurut hasil penelitian Prof. Dr. H. Kern, bahasa yang digunakan termasuk rumpun bahasa Austronesia yaitu : bahasa Indonesia, Polinesia, Melanesia, dan Mikronesia.
����������� Terjadinya perbedaan bahasa natar daerah karena pengaruh faktor geografis dan perkembangan bahasa. ***
Hasil kebudayaan manusia prasejarah untuk mempertahankan dan memperbaiki pola hidupnya menghasilkan dua bentuk� budaya yaitu :
����������� Bentuk budaya yang bersifat Spiritual
����������� Bentuk budaya yang bersifat Material
i.��������� Masyarakat Prasejarah mempunyai kepercayaan pada kekuatan gaib yaitu :
����������� Dinamisme, yaitu kepercayaan� terhadap bneda-benda yang dianggap mempunyai kekuatan gaib. Misalnya : batu, keris
����������� Animisme, yaitu kepercayaan terhadap roh nenek moyang mereka yang bersemayam dalam batu-batu besar, gunung, pohon besar. Roh tersebut dinamakan Hyang.
ii.��������� Pola kehidupan manusia prasejarah adalah :
����������� Bersifat Nomaden (hidup berpindah-pindah), yaitu pola kehidupannya belum menetap dan berkelompok di suatu tempat serta, mata pencahariannya berburu dan masih mengumpulkan makanan
����������� Bersifat Permanen (menetap), yaitu pola kehidupannya sudah terorganisir dan berkelompok serta menetap di suatu tempat, mata pencahariannya bercocok tanam. Muali mengenal norma adat, yang bersumber pada kebiasaan-kebiasaan
iii.�������� Sistem bercocok tanam/pertanian
����������� Mereka mulai menggunakan pacul dan bajak sebagai alat bercocok tanam
����������� Menggunakan hewan sapi dan kerbau untuk membajak sawah
����������� Sistem huma untuk menanam padi
����������� Belum dikenal sistem pemupukan
iv.�������� Pelayaran
Dalam pelayaran� manusia prasejarah sudah mengenal arah mata angin dan mengetahui posisi bintang sebagai penentu arah (kompas)
v.�������� Bahasa
����������� Menurut hasil penelitian Prof. Dr. H. Kern, bahasa yang digunakan termasuk rumpun bahasa Austronesia yaitu : bahasa Indonesia, Polinesia, Melanesia, dan Mikronesia.
����������� Terjadinya perbedaan bahasa natar daerah karena pengaruh faktor geografis dan perkembangan bahasa. ***
prasejarah lagi
CORAK KEHIDUPAN PRASEJARAH INDONESIA DAN HASIL BUDAYANYA
Hasil kebudayaan manusia prasejarah untuk mempertahankan dan memperbaiki pola hidupnya menghasilkan dua bentuk� budaya yaitu :
����������� Bentuk budaya yang bersifat Spiritual
����������� Bentuk budaya yang bersifat Material
i.��������� Masyarakat Prasejarah mempunyai kepercayaan pada kekuatan gaib yaitu :
����������� Dinamisme, yaitu kepercayaan� terhadap bneda-benda yang dianggap mempunyai kekuatan gaib. Misalnya : batu, keris
����������� Animisme, yaitu kepercayaan terhadap roh nenek moyang mereka yang bersemayam dalam batu-batu besar, gunung, pohon besar. Roh tersebut dinamakan Hyang.
ii.��������� Pola kehidupan manusia prasejarah adalah :
����������� Bersifat Nomaden (hidup berpindah-pindah), yaitu pola kehidupannya belum menetap dan berkelompok di suatu tempat serta, mata pencahariannya berburu dan masih mengumpulkan makanan
����������� Bersifat Permanen (menetap), yaitu pola kehidupannya sudah terorganisir dan berkelompok serta menetap di suatu tempat, mata pencahariannya bercocok tanam. Muali mengenal norma adat, yang bersumber pada kebiasaan-kebiasaan
iii.�������� Sistem bercocok tanam/pertanian
����������� Mereka mulai menggunakan pacul dan bajak sebagai alat bercocok tanam
����������� Menggunakan hewan sapi dan kerbau untuk membajak sawah
����������� Sistem huma untuk menanam padi
����������� Belum dikenal sistem pemupukan
iv.�������� Pelayaran
Dalam pelayaran� manusia prasejarah sudah mengenal arah mata angin dan mengetahui posisi bintang sebagai penentu arah (kompas)
v.�������� Bahasa
����������� Menurut hasil penelitian Prof. Dr. H. Kern, bahasa yang digunakan termasuk rumpun bahasa Austronesia yaitu : bahasa Indonesia, Polinesia, Melanesia, dan Mikronesia.
����������� Terjadinya perbedaan bahasa natar daerah karena pengaruh faktor geografis dan perkembangan bahasa. ***
Hasil kebudayaan manusia prasejarah untuk mempertahankan dan memperbaiki pola hidupnya menghasilkan dua bentuk� budaya yaitu :
����������� Bentuk budaya yang bersifat Spiritual
����������� Bentuk budaya yang bersifat Material
i.��������� Masyarakat Prasejarah mempunyai kepercayaan pada kekuatan gaib yaitu :
����������� Dinamisme, yaitu kepercayaan� terhadap bneda-benda yang dianggap mempunyai kekuatan gaib. Misalnya : batu, keris
����������� Animisme, yaitu kepercayaan terhadap roh nenek moyang mereka yang bersemayam dalam batu-batu besar, gunung, pohon besar. Roh tersebut dinamakan Hyang.
ii.��������� Pola kehidupan manusia prasejarah adalah :
����������� Bersifat Nomaden (hidup berpindah-pindah), yaitu pola kehidupannya belum menetap dan berkelompok di suatu tempat serta, mata pencahariannya berburu dan masih mengumpulkan makanan
����������� Bersifat Permanen (menetap), yaitu pola kehidupannya sudah terorganisir dan berkelompok serta menetap di suatu tempat, mata pencahariannya bercocok tanam. Muali mengenal norma adat, yang bersumber pada kebiasaan-kebiasaan
iii.�������� Sistem bercocok tanam/pertanian
����������� Mereka mulai menggunakan pacul dan bajak sebagai alat bercocok tanam
����������� Menggunakan hewan sapi dan kerbau untuk membajak sawah
����������� Sistem huma untuk menanam padi
����������� Belum dikenal sistem pemupukan
iv.�������� Pelayaran
Dalam pelayaran� manusia prasejarah sudah mengenal arah mata angin dan mengetahui posisi bintang sebagai penentu arah (kompas)
v.�������� Bahasa
����������� Menurut hasil penelitian Prof. Dr. H. Kern, bahasa yang digunakan termasuk rumpun bahasa Austronesia yaitu : bahasa Indonesia, Polinesia, Melanesia, dan Mikronesia.
����������� Terjadinya perbedaan bahasa natar daerah karena pengaruh faktor geografis dan perkembangan bahasa. ***
prasejarah
MASA PRASEJARAH DI INDONESIA
View clicks
Posted August 7th, 2008 by arief_foster
Seni Budaya
Pra Sejarah
PRASEJARAH INDONESIA
(EDISI REVISI : 1)
Pengertian Tentang Waktu
Waktu tentu bukanlah sesuatu yang asing bagi Anda! Karena dalam kehidupan sehari-hari setiap orang selalu dibatasi oleh waktu. Apakah Anda mengetahui definisi tentang waktu?
Waktu (time) merupakan salah satu konsep dasar sejarah selain ruang (space), kegiatan manusia (human activity). Perubahan (change) dan kesinambungan (continuity). Ia merupakan unsur penting dari sejarah yaitu kejadian masa lalu. Dengan kata lain waktu merupakan konstruksi gagasan yang digunakan untuk memberi makna dalam kehidupan di dunia. Manusia tak dapat dilepaskan dari waktu karena perjalanan hidup manusia sama dengan perjalanan waktu itu sendiri.
Tiap masyarakat memilki pandangan yang relatif berbeda tentang waktu yang mereka jalani. Contoh : masyarakat Barat melihat waktu sebagai sebuah garis lurus (linier). Konsep garis lurus tentang waktu diikuti dengan terbentuknya konsep tentang urutan kejadian. Dengan kata lain sejarah manusia dilihat sebagai sebuah proses perjalanan dalam sebuah garis waktu sejak zaman dulu, zaman sekarang dan zaman yang akan datang.
Berbeda dengan masyarakat Barat, masysrakat Hindu melihat waktu sebagai sebuah siklus yang berulang tanpa akhir.
Dari perjalanan di atas tentang waktu, khususnya konsep waktu yang lurus, masa lalu perkembangan sejarah manusia akan mempengaruhi perkembangan masyarakat masa kini dan masa yang akan datang.
Agar waktu dalam setiap peristiwa atau kejadian dapat dipahami, maka sejarah membuat pembabakan waktu atau periodisasi. Maksud periodisasi ini adalah agar babak waktu itu menjadi jelas ciri-cirinya. Contohnya sejarah Eropa dapat dibagi ke dalam 3 periode yaitu zaman klasik/kuno, zaman pertengahan dan zaman modern.
Sebenarnya ada istilah lain untuk menamakan zaman prasejarah yaitu zaman Nirleka, Nir artinya tidak ada dan leka artinya tulisan, jadi zaman Nirleka zaman tidak adanya tulisan. Batas antara zaman prasejarah dengan zaman sejarah adalah mulai adanya tulisan. Hal ini menimbulkan suatu pengertian bahwa prasejarah adalah zaman sebelum ditemukannya tulisan, sedangkan sejarah adalah zaman setelah adanya tulisan. Berakhirnya zaman prasejarah atau dimulainya zaman sejarah untuk setiap bangsa di dunia tidak sama tergantung dari peradaban bangsa tersebut. Salah satu contoh yaitu bangsa Mesir + tahun 4000 SM masyarakatnya sudah mengenal tulisan, sehingga + tahun 4000 bangsa Mesir sudah memasuki zaman sejarah. Dari penjelasan di atas, apakah Anda sudah paham? Kalau Anda sudah memahami, tentu Anda sudah mempunyai gambaran tentang sejarah Indonesia.
Sumber-sumber Prasejarah
Fosil adalah sisa-sisa makhluk hidup yang telah membatu karena adanya proses kimiawi. Fosil merupakan peninggalan masa lampau yang sudah tertanam ratusan peninggalan masa lampau yang sudah tertanam ratusan bahkan ribuan tahun di dalam tanah.
Sumber-sumber Sejarah Peristiwa masa lalu dapat diketahui secara lengkap dan mendekati kebenaran adanya sumber-sumber yang beranekaragam. Ditinjau dari wujudnya, maka sumber sejarah dapat dibagi lagi menjadi 4, yaitu:
Sumber lisan adalah sumber sejarah yang berupa keterangan dari seseorang atau beberapa orang yang menyaksikan langsung atau mengalami langsung suatu peristiwa.
Sumber tertulis adalah sumber sejarah yang berupa keterangan tertulis mengenai suatu peristiwa/kejadian misalnya data, dokumen, babad prasasti, naskah kuno, buku, dan sebagainya.
Sumber benda adalah sumber sejarah yang berupa benda-benda peninggalan budaya atau la zim dinamakan benda purbakala, misalnya: candi, senjata, gedung, dan sebagainya.
Sumber audio visual adalah sumber sejarah yang merupakan hasil rekaman media elektronika, misalnya: kaset video, film, tape recorder, dan lain-lain.
Ilmu Bantu Prasejarah
Dalam mempelajari zaman prasejarah, belum ditemukan bukti-bukti tertulis, maka untuk mengetahui peristiwa atau kejadian pada masa tersebut, para ahli melakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Ekskavasi, melakukan penggalian untuk menemukan peninggalan budaya yang kebanyakan tertanam di dalam tanah.
2. Mempelajari kehidupan suku-suku terasing yang sekarang masih hidup seperti yang tinggal di daerah-daerah pedalaman. Hal ini dilakukan karena, dengan mempelajari alat yang digunakan suku terasing/suku primitif tersebut, sehingga dapat memberikan pengertian tentang kehidupan dan kebudayaan manusia di zaman prasejarah.
Untuk melakukan hal tersebut di atas, harus bekerjasama dengan disiplin ilmu yang lain antara lain:
1. Arkeologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan masa lampau melalui artefak.
2. Geologi adalah ilmu yang mempelajari bumi secara keseluruhan.
3. Paleontologi adalah ilmu yang mempelajari tentang fosil.
PEMBABAKAN ZAMAN PRASEJARAH
Pembabakan Zaman Prasejarah berdasarkan Geologi Geologi adalah ilmu yang mempelajari bumi secara keseluruhan. Berdasarkan geologi, terjadinya bumi sampai sekarang dibagi ke dalam empat zaman. Zaman-zaman tersebut merupakan periodisasi atau pembabakan prasejarah yang terdiri dari:
a. ARKAEKUM / zaman tertua Zaman ini berlangsung kira-kira 2500 juta tahun, pada saat itu kulit bumi masih panas, sehingga tidak ada kehidupan. Dari penjelasan ini tentu Anda ingin bertanya kapan muncul kehidupan? Untuk itu simak uraian berikutnya.
b. PALEOZOIKUM / zaman primer atau zaman hidup tua Zaman ini berlangsung 340 juta tahun. Makhluk hidup yang muncul pada zaman ini seperti mikro organisme, ikan, ampibi, reptil dan binatang yang tidak bertulang punggung.
gambaran kehidupan pada jaman Palaezoikum.
c. MESOZOIKUM/zaman sekunder atau zaman hidup pertengahan Zaman ini berlangsung kira-kira 140 juta tahun. Pada zaman pertengahan ijenis reptil mencapai tingkat yang terbesar seperti gambar 5 sehingga pada zaman ini sering disebut juga dengan zaman reptil. Setelah berakhirnya zaman sekunder ini, maka muncul kehidupan yang lain yaitu jenis burung dan binatang menyusui yang masih rendah sekali tingkatannya. Sedangkan jenis reptilnya mengalami kepunahan. Selanjutnya berlangsunglah zaman hidup baru seperti yang diuraikan pada materi berikut ini.
d. NEOZOIKUM / zaman hidup baru Zaman ini dibedakan menjadi 2 zaman, yaitu: 1.Tersier / zaman ketiga Zaman ini berlangsung sekitar 60 juta tahun. Yang terpenting dari zaman ini ditandai dengan berkembangnya jenis binatang menyusui seperti jenis primat, contohnya kera. 2. Kuartier/zaman keempat Zaman ini ditandai dengan adanya kehidupan manusia sehingga merupakan zaman terpenting. Dan zaman ini dibagi lagi menjadi dua zaman yaitu yang disebut dengan zaman Pleistocen dan Holocen.
Untuk memahami zaman tersebut, maka Anda dapat menyimak pada uraian berikut ini: Zaman Pleitocen/Dilluvium berlangsung kira-kira 600.000 tahun yang ditandai dengan adanya manusia purba. Zaman Holocen/Alluvium berlangsung kira-kira 20.000 tahun yang lalu dan terus berkembang sampai dewasa ini. Pada zaman ini ditandai dengan munculnya manusia jenis Homo Sapiens yang memiliki ciri-ciri seperti manusia sekarang.
Pembabakan Zaman Prasejarah berdasarkan Arkeologi Arkeologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan masa lampau melalui benda-benda artefak. Dari hasil penelitian para ahli arkeologi, maka tabir kehidupan masyarakat prasejarah Indonesia dapat diketahui. Berdasarkan penggalian arkeologi maka prasejarah dapat dibagi menjadi 2 zaman, seperti pada uraian materi berikut ini.
a. Zaman Batu. Zaman batu menunjuk pada suatu periode di mana alat-alat kehidupan manusia umumnya/dominan terbuat dari batu, walaupun ada juga alat-alat tertentu yang terbuat dari kayu dan tulang. Dari alat-alat peninggalan zaman batu tersebut, melalui Metode Tipologi (cara menentukan umur berdasarkan bentuk atau tipe benda peninggalan), maka zaman batu dibedakan lagi menjadi 3 periode/masa, yaitu:
1. Batu Tua/Palaeolithikum Merupakan suatu masa di mana alat-alat hidup terbuat dari batu kasar dan belum diasah/diupam, sehingga bentuknya masih sederhana. Contohnya: kapak genggam.
2. Batu Tengah Madya/Mesolithikum Merupakan masa peralihan di mana cara pembuatan alat-alat kehidupannya lebih baik dan lebih halus dari zaman batu tua. Contohnya: Pebble/Kapak Sumatera.
3. Batu Muda/Neolithikum Merupakan suatu masa di mana alat-alat kehidupan manusia dibuat dari batu yang sudah dihaluskan, serta bentuknya lebih sempurna dari zaman sebelumnya. Contohnya: kapak persegi dan kapak lonjong.
b. Zaman Logam Perlu ditegaskan bahwa dengan dimulainya zaman logam bukan berarti berakhirnya zaman batu, karena pada zaman logampun alat-alat dari batu terus berkembang bahkan sampai sekarang. Sesungguhnya nama zaman logam hanyalah untuk menyatakan bahwa pada zaman tersebut alat-alat dari logam telah dikenal dan dipergunakan secara dominan. Zaman logam disebut juga dengan zaman perundagian.
Perkembangan zaman logam di Indonesia berbeda dengan di Eropa, karena zaman logam di Eropa mengalami 3 fase/bagian, yaitu zaman tembaga, zaman perunggu, dan zaman besi. Sedangkan di Indonesia khususnya dan Asia Tenggara umumnya tidak mengalami zaman tembaga tetapi langsung memasuki zaman perunggu dan besi secara bersamaan. Dan hasil temuan yang lebih dominan adalah alat-alat dari perunggu sehingga zaman logam disebut juga dengan zaman perunggu.
Demikianlah uraian materi pembabakan prasejarah berdasarkan arkeologinya.
Selanjutnya apakah Anda pernah mendengar atau membaca istilah Megalithikum? Megalithikum merupakan suatu istilah kebudayaan batu besar (Mega = besar; Lithos = batu). Kebudayaan Megalithikum bukanlah suatu zaman yang berkembang tersendiri, melainkan suatu hasil budaya yang timbul pada zaman Neolithikum dan berkembang pesat pada zaman logam. Setiap bangunan yang diciptakan oleh masyarakat tentu memiliki fungsi. Untuk mengetahui lebih jelas tentang fungsinya, nanti akan Anda pelajari pada modul berikutnya.
Pembabakan Zaman Prasejarah berdasarkan Ciri-ciri Kehidupan masyarakat Makhluk manusia adalah makhluk yang hidup berkelompok dan mempunyai organisme yang secara biologis berbeda dan lebih lemah dari jenis binatang. Namun otak manusia berevolusi paling jauh bila dibandingkan dengan makhluk lainnya. Kemampuan otak manusia yang berupa proses berpikir menyebabkan manusia dapat memilah-milah tindakan yang dapat menguntungkan kelangsungan hidupnya.
Dalam rangka kelangsungan hidupnya maka manusia merupakan makhluk pembentuk kebudayaan dan manusia juga sebagai pembentuk masyarakat. Karena pada hakekatnya manusia tidak dapat hidup sendiri tetapi harus berkelompok.
Berikut ini Anda akan mengikuti paparan perkembangan manusia Indonesia yang hidup pada zaman prasejarah. Kehidupan masyarakat (manusia) pada zaman prasejarah terbagi menjadi 3 periode, yaitu:
a. Masa berburu dan mengumpulkan makanan Pada masa ini secara fisik manusia masih terbatas usahanya dalam menghadapi kondisi alam. Tingkat berpikir manusia yang masih rendah menyebabkan hidupnya berpindah-pindah tempat dan menggantungkan hidupnya kepada alam dengan cara berburu dan mengumpulkan makanan.
b. Masa bercocok tanam Pada masa ini kemampuan berpikir manusia mulai berkembang. Sehingga timbul upaya menyiapkan persediaan bahan makanan yang cukup dalam suatu masa tertentu. Dalam upaya tersebut maka manusia bercocok tanam dan tidak lagi tergantung kepada alam.
c. Masa perundagian Pada masa ini masyarakat sudah mengenal teknik-teknik pengolahan logam. Pengolahan logam memerlukan suatu tempat serta keahlian khusus. Tempat untuk mengolah logam dikenal dengan nama perundagian dan orang yang ahli mengerjakannya dikenal dengan sebutan Undagi.
View clicks
Posted August 7th, 2008 by arief_foster
Seni Budaya
Pra Sejarah
PRASEJARAH INDONESIA
(EDISI REVISI : 1)
Pengertian Tentang Waktu
Waktu tentu bukanlah sesuatu yang asing bagi Anda! Karena dalam kehidupan sehari-hari setiap orang selalu dibatasi oleh waktu. Apakah Anda mengetahui definisi tentang waktu?
Waktu (time) merupakan salah satu konsep dasar sejarah selain ruang (space), kegiatan manusia (human activity). Perubahan (change) dan kesinambungan (continuity). Ia merupakan unsur penting dari sejarah yaitu kejadian masa lalu. Dengan kata lain waktu merupakan konstruksi gagasan yang digunakan untuk memberi makna dalam kehidupan di dunia. Manusia tak dapat dilepaskan dari waktu karena perjalanan hidup manusia sama dengan perjalanan waktu itu sendiri.
Tiap masyarakat memilki pandangan yang relatif berbeda tentang waktu yang mereka jalani. Contoh : masyarakat Barat melihat waktu sebagai sebuah garis lurus (linier). Konsep garis lurus tentang waktu diikuti dengan terbentuknya konsep tentang urutan kejadian. Dengan kata lain sejarah manusia dilihat sebagai sebuah proses perjalanan dalam sebuah garis waktu sejak zaman dulu, zaman sekarang dan zaman yang akan datang.
Berbeda dengan masyarakat Barat, masysrakat Hindu melihat waktu sebagai sebuah siklus yang berulang tanpa akhir.
Dari perjalanan di atas tentang waktu, khususnya konsep waktu yang lurus, masa lalu perkembangan sejarah manusia akan mempengaruhi perkembangan masyarakat masa kini dan masa yang akan datang.
Agar waktu dalam setiap peristiwa atau kejadian dapat dipahami, maka sejarah membuat pembabakan waktu atau periodisasi. Maksud periodisasi ini adalah agar babak waktu itu menjadi jelas ciri-cirinya. Contohnya sejarah Eropa dapat dibagi ke dalam 3 periode yaitu zaman klasik/kuno, zaman pertengahan dan zaman modern.
Sebenarnya ada istilah lain untuk menamakan zaman prasejarah yaitu zaman Nirleka, Nir artinya tidak ada dan leka artinya tulisan, jadi zaman Nirleka zaman tidak adanya tulisan. Batas antara zaman prasejarah dengan zaman sejarah adalah mulai adanya tulisan. Hal ini menimbulkan suatu pengertian bahwa prasejarah adalah zaman sebelum ditemukannya tulisan, sedangkan sejarah adalah zaman setelah adanya tulisan. Berakhirnya zaman prasejarah atau dimulainya zaman sejarah untuk setiap bangsa di dunia tidak sama tergantung dari peradaban bangsa tersebut. Salah satu contoh yaitu bangsa Mesir + tahun 4000 SM masyarakatnya sudah mengenal tulisan, sehingga + tahun 4000 bangsa Mesir sudah memasuki zaman sejarah. Dari penjelasan di atas, apakah Anda sudah paham? Kalau Anda sudah memahami, tentu Anda sudah mempunyai gambaran tentang sejarah Indonesia.
Sumber-sumber Prasejarah
Fosil adalah sisa-sisa makhluk hidup yang telah membatu karena adanya proses kimiawi. Fosil merupakan peninggalan masa lampau yang sudah tertanam ratusan peninggalan masa lampau yang sudah tertanam ratusan bahkan ribuan tahun di dalam tanah.
Sumber-sumber Sejarah Peristiwa masa lalu dapat diketahui secara lengkap dan mendekati kebenaran adanya sumber-sumber yang beranekaragam. Ditinjau dari wujudnya, maka sumber sejarah dapat dibagi lagi menjadi 4, yaitu:
Sumber lisan adalah sumber sejarah yang berupa keterangan dari seseorang atau beberapa orang yang menyaksikan langsung atau mengalami langsung suatu peristiwa.
Sumber tertulis adalah sumber sejarah yang berupa keterangan tertulis mengenai suatu peristiwa/kejadian misalnya data, dokumen, babad prasasti, naskah kuno, buku, dan sebagainya.
Sumber benda adalah sumber sejarah yang berupa benda-benda peninggalan budaya atau la zim dinamakan benda purbakala, misalnya: candi, senjata, gedung, dan sebagainya.
Sumber audio visual adalah sumber sejarah yang merupakan hasil rekaman media elektronika, misalnya: kaset video, film, tape recorder, dan lain-lain.
Ilmu Bantu Prasejarah
Dalam mempelajari zaman prasejarah, belum ditemukan bukti-bukti tertulis, maka untuk mengetahui peristiwa atau kejadian pada masa tersebut, para ahli melakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Ekskavasi, melakukan penggalian untuk menemukan peninggalan budaya yang kebanyakan tertanam di dalam tanah.
2. Mempelajari kehidupan suku-suku terasing yang sekarang masih hidup seperti yang tinggal di daerah-daerah pedalaman. Hal ini dilakukan karena, dengan mempelajari alat yang digunakan suku terasing/suku primitif tersebut, sehingga dapat memberikan pengertian tentang kehidupan dan kebudayaan manusia di zaman prasejarah.
Untuk melakukan hal tersebut di atas, harus bekerjasama dengan disiplin ilmu yang lain antara lain:
1. Arkeologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan masa lampau melalui artefak.
2. Geologi adalah ilmu yang mempelajari bumi secara keseluruhan.
3. Paleontologi adalah ilmu yang mempelajari tentang fosil.
PEMBABAKAN ZAMAN PRASEJARAH
Pembabakan Zaman Prasejarah berdasarkan Geologi Geologi adalah ilmu yang mempelajari bumi secara keseluruhan. Berdasarkan geologi, terjadinya bumi sampai sekarang dibagi ke dalam empat zaman. Zaman-zaman tersebut merupakan periodisasi atau pembabakan prasejarah yang terdiri dari:
a. ARKAEKUM / zaman tertua Zaman ini berlangsung kira-kira 2500 juta tahun, pada saat itu kulit bumi masih panas, sehingga tidak ada kehidupan. Dari penjelasan ini tentu Anda ingin bertanya kapan muncul kehidupan? Untuk itu simak uraian berikutnya.
b. PALEOZOIKUM / zaman primer atau zaman hidup tua Zaman ini berlangsung 340 juta tahun. Makhluk hidup yang muncul pada zaman ini seperti mikro organisme, ikan, ampibi, reptil dan binatang yang tidak bertulang punggung.
gambaran kehidupan pada jaman Palaezoikum.
c. MESOZOIKUM/zaman sekunder atau zaman hidup pertengahan Zaman ini berlangsung kira-kira 140 juta tahun. Pada zaman pertengahan ijenis reptil mencapai tingkat yang terbesar seperti gambar 5 sehingga pada zaman ini sering disebut juga dengan zaman reptil. Setelah berakhirnya zaman sekunder ini, maka muncul kehidupan yang lain yaitu jenis burung dan binatang menyusui yang masih rendah sekali tingkatannya. Sedangkan jenis reptilnya mengalami kepunahan. Selanjutnya berlangsunglah zaman hidup baru seperti yang diuraikan pada materi berikut ini.
d. NEOZOIKUM / zaman hidup baru Zaman ini dibedakan menjadi 2 zaman, yaitu: 1.Tersier / zaman ketiga Zaman ini berlangsung sekitar 60 juta tahun. Yang terpenting dari zaman ini ditandai dengan berkembangnya jenis binatang menyusui seperti jenis primat, contohnya kera. 2. Kuartier/zaman keempat Zaman ini ditandai dengan adanya kehidupan manusia sehingga merupakan zaman terpenting. Dan zaman ini dibagi lagi menjadi dua zaman yaitu yang disebut dengan zaman Pleistocen dan Holocen.
Untuk memahami zaman tersebut, maka Anda dapat menyimak pada uraian berikut ini: Zaman Pleitocen/Dilluvium berlangsung kira-kira 600.000 tahun yang ditandai dengan adanya manusia purba. Zaman Holocen/Alluvium berlangsung kira-kira 20.000 tahun yang lalu dan terus berkembang sampai dewasa ini. Pada zaman ini ditandai dengan munculnya manusia jenis Homo Sapiens yang memiliki ciri-ciri seperti manusia sekarang.
Pembabakan Zaman Prasejarah berdasarkan Arkeologi Arkeologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan masa lampau melalui benda-benda artefak. Dari hasil penelitian para ahli arkeologi, maka tabir kehidupan masyarakat prasejarah Indonesia dapat diketahui. Berdasarkan penggalian arkeologi maka prasejarah dapat dibagi menjadi 2 zaman, seperti pada uraian materi berikut ini.
a. Zaman Batu. Zaman batu menunjuk pada suatu periode di mana alat-alat kehidupan manusia umumnya/dominan terbuat dari batu, walaupun ada juga alat-alat tertentu yang terbuat dari kayu dan tulang. Dari alat-alat peninggalan zaman batu tersebut, melalui Metode Tipologi (cara menentukan umur berdasarkan bentuk atau tipe benda peninggalan), maka zaman batu dibedakan lagi menjadi 3 periode/masa, yaitu:
1. Batu Tua/Palaeolithikum Merupakan suatu masa di mana alat-alat hidup terbuat dari batu kasar dan belum diasah/diupam, sehingga bentuknya masih sederhana. Contohnya: kapak genggam.
2. Batu Tengah Madya/Mesolithikum Merupakan masa peralihan di mana cara pembuatan alat-alat kehidupannya lebih baik dan lebih halus dari zaman batu tua. Contohnya: Pebble/Kapak Sumatera.
3. Batu Muda/Neolithikum Merupakan suatu masa di mana alat-alat kehidupan manusia dibuat dari batu yang sudah dihaluskan, serta bentuknya lebih sempurna dari zaman sebelumnya. Contohnya: kapak persegi dan kapak lonjong.
b. Zaman Logam Perlu ditegaskan bahwa dengan dimulainya zaman logam bukan berarti berakhirnya zaman batu, karena pada zaman logampun alat-alat dari batu terus berkembang bahkan sampai sekarang. Sesungguhnya nama zaman logam hanyalah untuk menyatakan bahwa pada zaman tersebut alat-alat dari logam telah dikenal dan dipergunakan secara dominan. Zaman logam disebut juga dengan zaman perundagian.
Perkembangan zaman logam di Indonesia berbeda dengan di Eropa, karena zaman logam di Eropa mengalami 3 fase/bagian, yaitu zaman tembaga, zaman perunggu, dan zaman besi. Sedangkan di Indonesia khususnya dan Asia Tenggara umumnya tidak mengalami zaman tembaga tetapi langsung memasuki zaman perunggu dan besi secara bersamaan. Dan hasil temuan yang lebih dominan adalah alat-alat dari perunggu sehingga zaman logam disebut juga dengan zaman perunggu.
Demikianlah uraian materi pembabakan prasejarah berdasarkan arkeologinya.
Selanjutnya apakah Anda pernah mendengar atau membaca istilah Megalithikum? Megalithikum merupakan suatu istilah kebudayaan batu besar (Mega = besar; Lithos = batu). Kebudayaan Megalithikum bukanlah suatu zaman yang berkembang tersendiri, melainkan suatu hasil budaya yang timbul pada zaman Neolithikum dan berkembang pesat pada zaman logam. Setiap bangunan yang diciptakan oleh masyarakat tentu memiliki fungsi. Untuk mengetahui lebih jelas tentang fungsinya, nanti akan Anda pelajari pada modul berikutnya.
Pembabakan Zaman Prasejarah berdasarkan Ciri-ciri Kehidupan masyarakat Makhluk manusia adalah makhluk yang hidup berkelompok dan mempunyai organisme yang secara biologis berbeda dan lebih lemah dari jenis binatang. Namun otak manusia berevolusi paling jauh bila dibandingkan dengan makhluk lainnya. Kemampuan otak manusia yang berupa proses berpikir menyebabkan manusia dapat memilah-milah tindakan yang dapat menguntungkan kelangsungan hidupnya.
Dalam rangka kelangsungan hidupnya maka manusia merupakan makhluk pembentuk kebudayaan dan manusia juga sebagai pembentuk masyarakat. Karena pada hakekatnya manusia tidak dapat hidup sendiri tetapi harus berkelompok.
Berikut ini Anda akan mengikuti paparan perkembangan manusia Indonesia yang hidup pada zaman prasejarah. Kehidupan masyarakat (manusia) pada zaman prasejarah terbagi menjadi 3 periode, yaitu:
a. Masa berburu dan mengumpulkan makanan Pada masa ini secara fisik manusia masih terbatas usahanya dalam menghadapi kondisi alam. Tingkat berpikir manusia yang masih rendah menyebabkan hidupnya berpindah-pindah tempat dan menggantungkan hidupnya kepada alam dengan cara berburu dan mengumpulkan makanan.
b. Masa bercocok tanam Pada masa ini kemampuan berpikir manusia mulai berkembang. Sehingga timbul upaya menyiapkan persediaan bahan makanan yang cukup dalam suatu masa tertentu. Dalam upaya tersebut maka manusia bercocok tanam dan tidak lagi tergantung kepada alam.
c. Masa perundagian Pada masa ini masyarakat sudah mengenal teknik-teknik pengolahan logam. Pengolahan logam memerlukan suatu tempat serta keahlian khusus. Tempat untuk mengolah logam dikenal dengan nama perundagian dan orang yang ahli mengerjakannya dikenal dengan sebutan Undagi.
Selasa, 23 Februari 2010
METODE AGNKET
METODE ANGKET
A. PENGERTIAN ANGKET
Angket adalah suatu alat pengumpul data yang berupa serangkaian pertanyaan yang diajukan pada responden untuk mendapat jawaban (Depdikbud:1975)
Angket adalah suatu daftar atau kumpulan pertanyaan tertulis yang harus dijawab secara tertulis juga ( WS. Winkel, 1987)
Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan komunikasi dengan sumber data ( I. Djumhur, 1985 )
Kuesioner atau angket merupakan teknik pengumpulan data yang tidak
memerlukan kedatangan langsung dari sumber data ( Dewa Ktut Sukardi, 1983 ).
Kuesioner adalah suatu daftar yang berisi pertanyaan yang harus dijawab atau dikerjakan oleh orang/anak yang ingin diselidiki atau responden (Bimo Walgito, 1987).
angket (kuesioner) adalah usaha mengumpulkan informasi dengan menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk dijawab secara tertulis oleh responden (Dr. Hadari Nawawi)
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan pengertian angket adalah suatu alat pengumpul data yang berupa serangkaian pertanyaan tertulis yang diajukan kepada subyek untuk mendapatkan jawaban secara tertulis juga. Atau, Angket adalah daftar pertanyaan yang harus dijawab dan atau daftar isian yang harus diisi yang berdasarkan kepada sejumlah subyek. Dan berdasarkan atas jawaban dan atau isian itu penyelidik mengambil kesimpulan mengenai subyek yang diselidiki.
B. KLASIFIKASI ANGKET
1. Berdasarkan subyek atau responden
Angket langsung Yaitu Angket yang bertujuan mengumpulkan data tentang seseorang, dengan menyampaikan angket lagsung pada yang bersangkutan, yang menjawab atau mengisi angket itu adalah subyek yang diselidiki sendiri(bukan orang lain). Contoh :Apakah Saudara mengenal tersangka pembunuhan?
Angket tidak langsung Yaitu Angket yang bertujuan mengumpulkan data tentang seseorang, dengan menyampaikan angket pada orang lain untuk menanggapinya, yang menjawab atau mengisi angket adalah orang lain. Contoh:Bagaimana pendapat saudara terhadap pembunuhan yang dilakukan oleh budi?
2. Berdasarkan struktur
Angket berstruktur Yaitu angket yang berisi pertanyaan serta jawabannya, hingga responden tinggal memilih atau menyatakan dengan jelas, konkrit, dan sngkat.
Angket tak berstruktur Yaitu angket yan hanya berisi pertanyaan, jawaban yang dikehendaki adalah jawaban yang bebas dengan uraian yang panjang lebar dari responden.
3. Berdasarkan jenis pertanyaan
Tertutup Yaitu angket yang telah menyediakan kemungkinan jawaban, hingga responden hanya memberikan jawaban sebatas pilihan yang telah tersedia.
Terbuka Yaitu angket yang tidak menyediakan kemungkinan jawaban, hingga respnden bebas memberikan jawaban.
Campuran tertutup dan terbuka Yaitu angket yang menyediakan kemungkinan jawaban, dan di susul dengan pertanyaan terbuka.
4. Berdasarkan bentuk jawaban
Jawaban tabuler Yaitu angket yang meminta responden untuk menjawab dengan mengisi kolom yang telah disediakan.
Jawaban berskala Yaitu angket yang menyediakan pilihan jawaban dengan kategori dalam skala bertingkat, responden dapat memilih tingkatan sesuai tingkat kecenderungan sikap, kondisi, dsb.
Jawaban dengan cek Yaitu angket yang telah menyediakan pilihan,respoden menjawab dengan cara memilih salah satu pilihan yang tersedia.
Jawaban kategorikal Yaitu angket yang memberikan plihan jawaban yang berupa pernyataan benar-salah.
5. Berdasarkan aspek kepribadian
Angket umum Yaitu angket menanyakan informasi mengenai identitas dari koresponden.
Angket khusus Yaitu angket yang menanyakan hal-hal yang khusus yang dibutuhkan oleh penulis.
C. PROSEDUR PENYUSUNAN ANGKET
1. Merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan kuesioner.
2. Mengidentifikasikan variabel yang akan dijadikan sasaran kuesioner.
3. Menjabarkan setiap variabel menjadi sub-variabel yang lebih spesifik dan tunggal.
4. Menentukan jenis data yang akan dikumpulkan, sekaligus untuk menentukan tekni analisisnya.
D. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERLU TIDAKNYA PEMBERIAN NAMA PADA ANGKET
1. Tingkat kematangan responden.
2. Tingkat subjektivitas item yang menyebabkan responden enggan memberikan jawaban (misalnya gaji untuk pria dan umur untuk wanita).
3. Kemungkinan tentang banyaknya angket.
4. Prosedur (teknik) yang akan diambil pada waktu menganalisis data.
E. KETEPATAN ANGKET
Penggunaan angket tepat bila :
1. Responden (orang yang merenpons atau menjawab pertanyaan) saling berjauhan.
2. Melibatkan sejumlah orang di dalam proyek sistem, dan berguna bila mengetahui berapa proporsi suatu kelompok tertentu yang menyetujui atau tidak menyetujui suatu fitur khusu dari sistem yang diajukan.
3. Melakukan studi untuk mengetahui sesuatu dan ingin mencari seluruh pendapat sebelum proyek sistem diberi petunjuk-petunjuk tertentu.
4. Ingin yakin bahwa masalah-masalah dalam sistem yang ada bisa diidentifikasi dan dibicarakan dalam wawancara tindak lanjut.
F. PETUNJUK MEMILIH BAHASA YANG DIGUNAKAN
1. Petunjuk-petunjuk yang harus diikuti saat memilih bahasa untuk kuesioner adalah sebagai berikut :
2. Gunakan bahasa responden kapanpun bila mungkin. Usahakan agar kata-katanya tetap sederhana.
3. Bekerja dengan lebih spesifik lebih baik daripada ketidak-jelasan dalam pilihan kata-kata. Hindari menggunakan pertanyaan-pertanyaan spesifik.
4. Pertanyaan harus singkat.
5. Jangan memihak responden dengan berbicara kapada mereka dengan pilihan bahasa tingkat bawah.
6. Hindari bias dalam pilihan kata-katanya. Hindari juga bias dalam pertanyaan –pertanyaan yang menyulitkan.
7. Berikan pertanyaan kepada responden yang tepat (maksudnya orang-orang yang mampu merespons). Jangan berasumsi mereka tahu banyak.
8. Pastikan bahwa pertanyaan-pertanyaan tersebut secara teknis cukup akurat sebelum menggunakannya.
9. Gunakan perangkat lunak untuk memeriksa apakah level bacaannya sudah tepat bagi responden.
G. SKALA DALAM KUISONER
Penskalaan adalah proses menetapkan nomor-nomor atau simbol-simbol terhadap suatu atribut atau karakteristik yang bertujuan untuk mengukur atribut atau karakteristik tersebut. Alasan penganalisis sistem mendesain skala adalah sebagai berikut :
Untuk mengukur sikap atau karakteristik orang-orang yang menjawab kuesioner.
Agar respoden memilih subjek kuesioner.
Ada empat bentuk skala pengukuran , yaitu :
1. Nominal : Skala nominal digunakan untuk mengklasifikasikan sesuatu. Skala nominal merupakan bentuk pengukuran yang paling lemah, umumnya semua analis bisa menggunakannya untuk memperoleh jumlah total untuk setiap klasifikasi. Contoh : Apa jenis perangkat lunak yang paling sering anda gunakan ? 1 = Pengolah kata, 2 = Spreadsheet, 3 = Basis Data, 4 = Program e-mail
2. Ordinal : Skala ordinal sama dengan skala nominal, juga memungkinkan dilakukannya kalsifikasi. Perbedaannya adalah dalam ordinal juga menggunakan susunan posisi. Skala ordinal sangat berguna karena satu kelas lebih besar atau kurang dari kelas lainnya.
3. Interval : Skala interval memiliki karakteristik dimana interval di antara masing-masing nomor adalah sama. Berkaitan dengan karakteristik ini, operasi matematisnya bisa ditampilkan dalam data-data kuesioner, sehingga bisa dilakukan analisis yang lebih lengkap.
4. Rasio : Skala rasio hampis sama dengan skala interval dalam arti interval-interval di antara nomor diasumsikan sama. Skala rasio memiliki nilai absolut nol. Skala rasio paling jarang digunakan.
H. MERANCANG KUISONER
Merancang formulir-formulir untuk input data sangat penting, demikian juga merancang format kuesioner juga sangat penting dalam rangka mengumpulkan informasi mengenai sikap, keyakinan, perilaku dan karakteristik.
1. Format kuesioner sebaiknya adalah :
Memberi ruang kosong secukupnya,
Menunjuk pada jarak kosong disekeliling teks halaman atau layar. Untuk meningkatkan tingkat respons gunakan kertas berwarna putih atau sedikit lebih gelap, untuk rancangan survey web gunakan tampilan yang mudah diikuti, dan bila formulirnya berlanjut ke beberapa layar lainya agar mudah menggulung kebagian lainnya.
Memberi ruang yang cukup untuk respons,
Meminta responden menandai jawaban dengan lebih jelas.
Menggunakan tujuan-tujuan untuk membantu menentukan format.
Konsisten dengan gaya.
2. Urutan Pertanyaan
Dalam menurutkan pertanyaan perlu dipikirkan tujuan digunakannya kuesioner dan menentukan fungsi masing-masing pertanyaan dalam membantu mencapai tujuan.
Pertanyaan-pertanyaan mengenai pentingnya bagi responden untuk terus, pertanyaan harus berkaitan dengan subjek yang dianggap responden penting.
Item-item cluster dari isi yang sama.
Menggunakan tendensi asosiasi responden.
Kemukakan item yang tidak terlalu kontroversial terlebih dulu.
I. KELEMAHAN METODE ANGKET
Metoda angket banyak mengandung kelemahan-kelemahan: kelemahan-kelemahan tersebut yg terpenting adalah:
1. Terlebih dahulu harus ada perumusan yang benar-benar jelas mengenai masalahnya. Hal ini tidak mudah melakukannya.
2. Kalau masalah telah jelas, merumuskan dalam angket tidak mudah. Bahasa yang digunakan harus cukup mudah. Dan dapat diharapkan diberi arti sama oleh mereka yang harus mengisinya. Karena itu pemilihan kata-kata yang di gunakan terlebih-lebih istilah teknis. Harus benar-benar mengerti
3. Jika kedua hal tersebut di atas itu telah dapat diatasi. Dan angket telah dikirim kepada sejumlah besar subyek . maka akan ternyata bahwa menjawab dan mengirim kembali itu hanya sebagian dari subyek yang diselidiki.
4. Dari data yang diperoleh masih ada kesukaran lagi. Karena bahasa yang dipergunakan oleh sipenjawab tidak selalu mempunyai arti yang sama. Sehingga interprestasinya harus hati-hati
5. Tidak dapat benar-benar dijamin. Bahwa jawaban atau isian dalam angket memberikan data menurut apa adanya. Mungkin dengan sengaja atau tidak si subyek menyembunyikan kelemahannya: mungkin untuk menjawab atau mengisi itu, dia merundingkan lebih dahulu dengan orang lain. Dsbg
J. KELEBIHAN METODE ANGKET
Walaupun banyak mengandung kelemahan. Namun metoda angket banyak digunakan. Karena disamping kelemahan-kelmahan itu metoda angket banyak mengandung kebaikan –kebaikan antara lain:
1. Biaya relatif rendah Waktu untuk mendapatkan data relatif singkat. Dalam waktu singkat dapat diperoleh banyak data Untuk para pelaksananya (bukan perencana) tidak dibutuhkan keahlian mengenai lapangan yang sedang diselidiki Dapat dilakukan terhadap subyek yang besar jumlahnya.
2. Metode angket merupakan metode yang praktis, dari jarak jauh metode ini dapat digunakan. Penyelidik tidak perlu langsung datang di tempat penyelidikan.
3. Dalam waktu yang singkat dapat dikumpulkan data yang relative banyak. Disamping itu tenaga yang digunakan sedikit, sehingga dari segi ini merupakan metode yang hemat.
4. Orang dapat menjawab leluasa, sehingga tidak dipengaruhi oleh orang-orang lain. Orang akan lebih terbuka dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan.
A. PENGERTIAN ANGKET
Angket adalah suatu alat pengumpul data yang berupa serangkaian pertanyaan yang diajukan pada responden untuk mendapat jawaban (Depdikbud:1975)
Angket adalah suatu daftar atau kumpulan pertanyaan tertulis yang harus dijawab secara tertulis juga ( WS. Winkel, 1987)
Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan komunikasi dengan sumber data ( I. Djumhur, 1985 )
Kuesioner atau angket merupakan teknik pengumpulan data yang tidak
memerlukan kedatangan langsung dari sumber data ( Dewa Ktut Sukardi, 1983 ).
Kuesioner adalah suatu daftar yang berisi pertanyaan yang harus dijawab atau dikerjakan oleh orang/anak yang ingin diselidiki atau responden (Bimo Walgito, 1987).
angket (kuesioner) adalah usaha mengumpulkan informasi dengan menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk dijawab secara tertulis oleh responden (Dr. Hadari Nawawi)
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan pengertian angket adalah suatu alat pengumpul data yang berupa serangkaian pertanyaan tertulis yang diajukan kepada subyek untuk mendapatkan jawaban secara tertulis juga. Atau, Angket adalah daftar pertanyaan yang harus dijawab dan atau daftar isian yang harus diisi yang berdasarkan kepada sejumlah subyek. Dan berdasarkan atas jawaban dan atau isian itu penyelidik mengambil kesimpulan mengenai subyek yang diselidiki.
B. KLASIFIKASI ANGKET
1. Berdasarkan subyek atau responden
Angket langsung Yaitu Angket yang bertujuan mengumpulkan data tentang seseorang, dengan menyampaikan angket lagsung pada yang bersangkutan, yang menjawab atau mengisi angket itu adalah subyek yang diselidiki sendiri(bukan orang lain). Contoh :Apakah Saudara mengenal tersangka pembunuhan?
Angket tidak langsung Yaitu Angket yang bertujuan mengumpulkan data tentang seseorang, dengan menyampaikan angket pada orang lain untuk menanggapinya, yang menjawab atau mengisi angket adalah orang lain. Contoh:Bagaimana pendapat saudara terhadap pembunuhan yang dilakukan oleh budi?
2. Berdasarkan struktur
Angket berstruktur Yaitu angket yang berisi pertanyaan serta jawabannya, hingga responden tinggal memilih atau menyatakan dengan jelas, konkrit, dan sngkat.
Angket tak berstruktur Yaitu angket yan hanya berisi pertanyaan, jawaban yang dikehendaki adalah jawaban yang bebas dengan uraian yang panjang lebar dari responden.
3. Berdasarkan jenis pertanyaan
Tertutup Yaitu angket yang telah menyediakan kemungkinan jawaban, hingga responden hanya memberikan jawaban sebatas pilihan yang telah tersedia.
Terbuka Yaitu angket yang tidak menyediakan kemungkinan jawaban, hingga respnden bebas memberikan jawaban.
Campuran tertutup dan terbuka Yaitu angket yang menyediakan kemungkinan jawaban, dan di susul dengan pertanyaan terbuka.
4. Berdasarkan bentuk jawaban
Jawaban tabuler Yaitu angket yang meminta responden untuk menjawab dengan mengisi kolom yang telah disediakan.
Jawaban berskala Yaitu angket yang menyediakan pilihan jawaban dengan kategori dalam skala bertingkat, responden dapat memilih tingkatan sesuai tingkat kecenderungan sikap, kondisi, dsb.
Jawaban dengan cek Yaitu angket yang telah menyediakan pilihan,respoden menjawab dengan cara memilih salah satu pilihan yang tersedia.
Jawaban kategorikal Yaitu angket yang memberikan plihan jawaban yang berupa pernyataan benar-salah.
5. Berdasarkan aspek kepribadian
Angket umum Yaitu angket menanyakan informasi mengenai identitas dari koresponden.
Angket khusus Yaitu angket yang menanyakan hal-hal yang khusus yang dibutuhkan oleh penulis.
C. PROSEDUR PENYUSUNAN ANGKET
1. Merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan kuesioner.
2. Mengidentifikasikan variabel yang akan dijadikan sasaran kuesioner.
3. Menjabarkan setiap variabel menjadi sub-variabel yang lebih spesifik dan tunggal.
4. Menentukan jenis data yang akan dikumpulkan, sekaligus untuk menentukan tekni analisisnya.
D. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERLU TIDAKNYA PEMBERIAN NAMA PADA ANGKET
1. Tingkat kematangan responden.
2. Tingkat subjektivitas item yang menyebabkan responden enggan memberikan jawaban (misalnya gaji untuk pria dan umur untuk wanita).
3. Kemungkinan tentang banyaknya angket.
4. Prosedur (teknik) yang akan diambil pada waktu menganalisis data.
E. KETEPATAN ANGKET
Penggunaan angket tepat bila :
1. Responden (orang yang merenpons atau menjawab pertanyaan) saling berjauhan.
2. Melibatkan sejumlah orang di dalam proyek sistem, dan berguna bila mengetahui berapa proporsi suatu kelompok tertentu yang menyetujui atau tidak menyetujui suatu fitur khusu dari sistem yang diajukan.
3. Melakukan studi untuk mengetahui sesuatu dan ingin mencari seluruh pendapat sebelum proyek sistem diberi petunjuk-petunjuk tertentu.
4. Ingin yakin bahwa masalah-masalah dalam sistem yang ada bisa diidentifikasi dan dibicarakan dalam wawancara tindak lanjut.
F. PETUNJUK MEMILIH BAHASA YANG DIGUNAKAN
1. Petunjuk-petunjuk yang harus diikuti saat memilih bahasa untuk kuesioner adalah sebagai berikut :
2. Gunakan bahasa responden kapanpun bila mungkin. Usahakan agar kata-katanya tetap sederhana.
3. Bekerja dengan lebih spesifik lebih baik daripada ketidak-jelasan dalam pilihan kata-kata. Hindari menggunakan pertanyaan-pertanyaan spesifik.
4. Pertanyaan harus singkat.
5. Jangan memihak responden dengan berbicara kapada mereka dengan pilihan bahasa tingkat bawah.
6. Hindari bias dalam pilihan kata-katanya. Hindari juga bias dalam pertanyaan –pertanyaan yang menyulitkan.
7. Berikan pertanyaan kepada responden yang tepat (maksudnya orang-orang yang mampu merespons). Jangan berasumsi mereka tahu banyak.
8. Pastikan bahwa pertanyaan-pertanyaan tersebut secara teknis cukup akurat sebelum menggunakannya.
9. Gunakan perangkat lunak untuk memeriksa apakah level bacaannya sudah tepat bagi responden.
G. SKALA DALAM KUISONER
Penskalaan adalah proses menetapkan nomor-nomor atau simbol-simbol terhadap suatu atribut atau karakteristik yang bertujuan untuk mengukur atribut atau karakteristik tersebut. Alasan penganalisis sistem mendesain skala adalah sebagai berikut :
Untuk mengukur sikap atau karakteristik orang-orang yang menjawab kuesioner.
Agar respoden memilih subjek kuesioner.
Ada empat bentuk skala pengukuran , yaitu :
1. Nominal : Skala nominal digunakan untuk mengklasifikasikan sesuatu. Skala nominal merupakan bentuk pengukuran yang paling lemah, umumnya semua analis bisa menggunakannya untuk memperoleh jumlah total untuk setiap klasifikasi. Contoh : Apa jenis perangkat lunak yang paling sering anda gunakan ? 1 = Pengolah kata, 2 = Spreadsheet, 3 = Basis Data, 4 = Program e-mail
2. Ordinal : Skala ordinal sama dengan skala nominal, juga memungkinkan dilakukannya kalsifikasi. Perbedaannya adalah dalam ordinal juga menggunakan susunan posisi. Skala ordinal sangat berguna karena satu kelas lebih besar atau kurang dari kelas lainnya.
3. Interval : Skala interval memiliki karakteristik dimana interval di antara masing-masing nomor adalah sama. Berkaitan dengan karakteristik ini, operasi matematisnya bisa ditampilkan dalam data-data kuesioner, sehingga bisa dilakukan analisis yang lebih lengkap.
4. Rasio : Skala rasio hampis sama dengan skala interval dalam arti interval-interval di antara nomor diasumsikan sama. Skala rasio memiliki nilai absolut nol. Skala rasio paling jarang digunakan.
H. MERANCANG KUISONER
Merancang formulir-formulir untuk input data sangat penting, demikian juga merancang format kuesioner juga sangat penting dalam rangka mengumpulkan informasi mengenai sikap, keyakinan, perilaku dan karakteristik.
1. Format kuesioner sebaiknya adalah :
Memberi ruang kosong secukupnya,
Menunjuk pada jarak kosong disekeliling teks halaman atau layar. Untuk meningkatkan tingkat respons gunakan kertas berwarna putih atau sedikit lebih gelap, untuk rancangan survey web gunakan tampilan yang mudah diikuti, dan bila formulirnya berlanjut ke beberapa layar lainya agar mudah menggulung kebagian lainnya.
Memberi ruang yang cukup untuk respons,
Meminta responden menandai jawaban dengan lebih jelas.
Menggunakan tujuan-tujuan untuk membantu menentukan format.
Konsisten dengan gaya.
2. Urutan Pertanyaan
Dalam menurutkan pertanyaan perlu dipikirkan tujuan digunakannya kuesioner dan menentukan fungsi masing-masing pertanyaan dalam membantu mencapai tujuan.
Pertanyaan-pertanyaan mengenai pentingnya bagi responden untuk terus, pertanyaan harus berkaitan dengan subjek yang dianggap responden penting.
Item-item cluster dari isi yang sama.
Menggunakan tendensi asosiasi responden.
Kemukakan item yang tidak terlalu kontroversial terlebih dulu.
I. KELEMAHAN METODE ANGKET
Metoda angket banyak mengandung kelemahan-kelemahan: kelemahan-kelemahan tersebut yg terpenting adalah:
1. Terlebih dahulu harus ada perumusan yang benar-benar jelas mengenai masalahnya. Hal ini tidak mudah melakukannya.
2. Kalau masalah telah jelas, merumuskan dalam angket tidak mudah. Bahasa yang digunakan harus cukup mudah. Dan dapat diharapkan diberi arti sama oleh mereka yang harus mengisinya. Karena itu pemilihan kata-kata yang di gunakan terlebih-lebih istilah teknis. Harus benar-benar mengerti
3. Jika kedua hal tersebut di atas itu telah dapat diatasi. Dan angket telah dikirim kepada sejumlah besar subyek . maka akan ternyata bahwa menjawab dan mengirim kembali itu hanya sebagian dari subyek yang diselidiki.
4. Dari data yang diperoleh masih ada kesukaran lagi. Karena bahasa yang dipergunakan oleh sipenjawab tidak selalu mempunyai arti yang sama. Sehingga interprestasinya harus hati-hati
5. Tidak dapat benar-benar dijamin. Bahwa jawaban atau isian dalam angket memberikan data menurut apa adanya. Mungkin dengan sengaja atau tidak si subyek menyembunyikan kelemahannya: mungkin untuk menjawab atau mengisi itu, dia merundingkan lebih dahulu dengan orang lain. Dsbg
J. KELEBIHAN METODE ANGKET
Walaupun banyak mengandung kelemahan. Namun metoda angket banyak digunakan. Karena disamping kelemahan-kelmahan itu metoda angket banyak mengandung kebaikan –kebaikan antara lain:
1. Biaya relatif rendah Waktu untuk mendapatkan data relatif singkat. Dalam waktu singkat dapat diperoleh banyak data Untuk para pelaksananya (bukan perencana) tidak dibutuhkan keahlian mengenai lapangan yang sedang diselidiki Dapat dilakukan terhadap subyek yang besar jumlahnya.
2. Metode angket merupakan metode yang praktis, dari jarak jauh metode ini dapat digunakan. Penyelidik tidak perlu langsung datang di tempat penyelidikan.
3. Dalam waktu yang singkat dapat dikumpulkan data yang relative banyak. Disamping itu tenaga yang digunakan sedikit, sehingga dari segi ini merupakan metode yang hemat.
4. Orang dapat menjawab leluasa, sehingga tidak dipengaruhi oleh orang-orang lain. Orang akan lebih terbuka dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan.
METODE AGNKET
METODE ANGKET
A. PENGERTIAN ANGKET
Angket adalah suatu alat pengumpul data yang berupa serangkaian pertanyaan yang diajukan pada responden untuk mendapat jawaban (Depdikbud:1975)
Angket adalah suatu daftar atau kumpulan pertanyaan tertulis yang harus dijawab secara tertulis juga ( WS. Winkel, 1987)
Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan komunikasi dengan sumber data ( I. Djumhur, 1985 )
Kuesioner atau angket merupakan teknik pengumpulan data yang tidak
memerlukan kedatangan langsung dari sumber data ( Dewa Ktut Sukardi, 1983 ).
Kuesioner adalah suatu daftar yang berisi pertanyaan yang harus dijawab atau dikerjakan oleh orang/anak yang ingin diselidiki atau responden (Bimo Walgito, 1987).
angket (kuesioner) adalah usaha mengumpulkan informasi dengan menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk dijawab secara tertulis oleh responden (Dr. Hadari Nawawi)
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan pengertian angket adalah suatu alat pengumpul data yang berupa serangkaian pertanyaan tertulis yang diajukan kepada subyek untuk mendapatkan jawaban secara tertulis juga. Atau, Angket adalah daftar pertanyaan yang harus dijawab dan atau daftar isian yang harus diisi yang berdasarkan kepada sejumlah subyek. Dan berdasarkan atas jawaban dan atau isian itu penyelidik mengambil kesimpulan mengenai subyek yang diselidiki.
B. KLASIFIKASI ANGKET
1. Berdasarkan subyek atau responden
Angket langsung Yaitu Angket yang bertujuan mengumpulkan data tentang seseorang, dengan menyampaikan angket lagsung pada yang bersangkutan, yang menjawab atau mengisi angket itu adalah subyek yang diselidiki sendiri(bukan orang lain). Contoh :Apakah Saudara mengenal tersangka pembunuhan?
Angket tidak langsung Yaitu Angket yang bertujuan mengumpulkan data tentang seseorang, dengan menyampaikan angket pada orang lain untuk menanggapinya, yang menjawab atau mengisi angket adalah orang lain. Contoh:Bagaimana pendapat saudara terhadap pembunuhan yang dilakukan oleh budi?
2. Berdasarkan struktur
Angket berstruktur Yaitu angket yang berisi pertanyaan serta jawabannya, hingga responden tinggal memilih atau menyatakan dengan jelas, konkrit, dan sngkat.
Angket tak berstruktur Yaitu angket yan hanya berisi pertanyaan, jawaban yang dikehendaki adalah jawaban yang bebas dengan uraian yang panjang lebar dari responden.
3. Berdasarkan jenis pertanyaan
Tertutup Yaitu angket yang telah menyediakan kemungkinan jawaban, hingga responden hanya memberikan jawaban sebatas pilihan yang telah tersedia.
Terbuka Yaitu angket yang tidak menyediakan kemungkinan jawaban, hingga respnden bebas memberikan jawaban.
Campuran tertutup dan terbuka Yaitu angket yang menyediakan kemungkinan jawaban, dan di susul dengan pertanyaan terbuka.
4. Berdasarkan bentuk jawaban
Jawaban tabuler Yaitu angket yang meminta responden untuk menjawab dengan mengisi kolom yang telah disediakan.
Jawaban berskala Yaitu angket yang menyediakan pilihan jawaban dengan kategori dalam skala bertingkat, responden dapat memilih tingkatan sesuai tingkat kecenderungan sikap, kondisi, dsb.
Jawaban dengan cek Yaitu angket yang telah menyediakan pilihan,respoden menjawab dengan cara memilih salah satu pilihan yang tersedia.
Jawaban kategorikal Yaitu angket yang memberikan plihan jawaban yang berupa pernyataan benar-salah.
5. Berdasarkan aspek kepribadian
Angket umum Yaitu angket menanyakan informasi mengenai identitas dari koresponden.
Angket khusus Yaitu angket yang menanyakan hal-hal yang khusus yang dibutuhkan oleh penulis.
C. PROSEDUR PENYUSUNAN ANGKET
1. Merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan kuesioner.
2. Mengidentifikasikan variabel yang akan dijadikan sasaran kuesioner.
3. Menjabarkan setiap variabel menjadi sub-variabel yang lebih spesifik dan tunggal.
4. Menentukan jenis data yang akan dikumpulkan, sekaligus untuk menentukan tekni analisisnya.
D. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERLU TIDAKNYA PEMBERIAN NAMA PADA ANGKET
1. Tingkat kematangan responden.
2. Tingkat subjektivitas item yang menyebabkan responden enggan memberikan jawaban (misalnya gaji untuk pria dan umur untuk wanita).
3. Kemungkinan tentang banyaknya angket.
4. Prosedur (teknik) yang akan diambil pada waktu menganalisis data.
E. KETEPATAN ANGKET
Penggunaan angket tepat bila :
1. Responden (orang yang merenpons atau menjawab pertanyaan) saling berjauhan.
2. Melibatkan sejumlah orang di dalam proyek sistem, dan berguna bila mengetahui berapa proporsi suatu kelompok tertentu yang menyetujui atau tidak menyetujui suatu fitur khusu dari sistem yang diajukan.
3. Melakukan studi untuk mengetahui sesuatu dan ingin mencari seluruh pendapat sebelum proyek sistem diberi petunjuk-petunjuk tertentu.
4. Ingin yakin bahwa masalah-masalah dalam sistem yang ada bisa diidentifikasi dan dibicarakan dalam wawancara tindak lanjut.
F. PETUNJUK MEMILIH BAHASA YANG DIGUNAKAN
1. Petunjuk-petunjuk yang harus diikuti saat memilih bahasa untuk kuesioner adalah sebagai berikut :
2. Gunakan bahasa responden kapanpun bila mungkin. Usahakan agar kata-katanya tetap sederhana.
3. Bekerja dengan lebih spesifik lebih baik daripada ketidak-jelasan dalam pilihan kata-kata. Hindari menggunakan pertanyaan-pertanyaan spesifik.
4. Pertanyaan harus singkat.
5. Jangan memihak responden dengan berbicara kapada mereka dengan pilihan bahasa tingkat bawah.
6. Hindari bias dalam pilihan kata-katanya. Hindari juga bias dalam pertanyaan –pertanyaan yang menyulitkan.
7. Berikan pertanyaan kepada responden yang tepat (maksudnya orang-orang yang mampu merespons). Jangan berasumsi mereka tahu banyak.
8. Pastikan bahwa pertanyaan-pertanyaan tersebut secara teknis cukup akurat sebelum menggunakannya.
9. Gunakan perangkat lunak untuk memeriksa apakah level bacaannya sudah tepat bagi responden.
G. SKALA DALAM KUISONER
Penskalaan adalah proses menetapkan nomor-nomor atau simbol-simbol terhadap suatu atribut atau karakteristik yang bertujuan untuk mengukur atribut atau karakteristik tersebut. Alasan penganalisis sistem mendesain skala adalah sebagai berikut :
Untuk mengukur sikap atau karakteristik orang-orang yang menjawab kuesioner.
Agar respoden memilih subjek kuesioner.
Ada empat bentuk skala pengukuran , yaitu :
1. Nominal : Skala nominal digunakan untuk mengklasifikasikan sesuatu. Skala nominal merupakan bentuk pengukuran yang paling lemah, umumnya semua analis bisa menggunakannya untuk memperoleh jumlah total untuk setiap klasifikasi. Contoh : Apa jenis perangkat lunak yang paling sering anda gunakan ? 1 = Pengolah kata, 2 = Spreadsheet, 3 = Basis Data, 4 = Program e-mail
2. Ordinal : Skala ordinal sama dengan skala nominal, juga memungkinkan dilakukannya kalsifikasi. Perbedaannya adalah dalam ordinal juga menggunakan susunan posisi. Skala ordinal sangat berguna karena satu kelas lebih besar atau kurang dari kelas lainnya.
3. Interval : Skala interval memiliki karakteristik dimana interval di antara masing-masing nomor adalah sama. Berkaitan dengan karakteristik ini, operasi matematisnya bisa ditampilkan dalam data-data kuesioner, sehingga bisa dilakukan analisis yang lebih lengkap.
4. Rasio : Skala rasio hampis sama dengan skala interval dalam arti interval-interval di antara nomor diasumsikan sama. Skala rasio memiliki nilai absolut nol. Skala rasio paling jarang digunakan.
H. MERANCANG KUISONER
Merancang formulir-formulir untuk input data sangat penting, demikian juga merancang format kuesioner juga sangat penting dalam rangka mengumpulkan informasi mengenai sikap, keyakinan, perilaku dan karakteristik.
1. Format kuesioner sebaiknya adalah :
Memberi ruang kosong secukupnya,
Menunjuk pada jarak kosong disekeliling teks halaman atau layar. Untuk meningkatkan tingkat respons gunakan kertas berwarna putih atau sedikit lebih gelap, untuk rancangan survey web gunakan tampilan yang mudah diikuti, dan bila formulirnya berlanjut ke beberapa layar lainya agar mudah menggulung kebagian lainnya.
Memberi ruang yang cukup untuk respons,
Meminta responden menandai jawaban dengan lebih jelas.
Menggunakan tujuan-tujuan untuk membantu menentukan format.
Konsisten dengan gaya.
2. Urutan Pertanyaan
Dalam menurutkan pertanyaan perlu dipikirkan tujuan digunakannya kuesioner dan menentukan fungsi masing-masing pertanyaan dalam membantu mencapai tujuan.
Pertanyaan-pertanyaan mengenai pentingnya bagi responden untuk terus, pertanyaan harus berkaitan dengan subjek yang dianggap responden penting.
Item-item cluster dari isi yang sama.
Menggunakan tendensi asosiasi responden.
Kemukakan item yang tidak terlalu kontroversial terlebih dulu.
I. KELEMAHAN METODE ANGKET
Metoda angket banyak mengandung kelemahan-kelemahan: kelemahan-kelemahan tersebut yg terpenting adalah:
1. Terlebih dahulu harus ada perumusan yang benar-benar jelas mengenai masalahnya. Hal ini tidak mudah melakukannya.
2. Kalau masalah telah jelas, merumuskan dalam angket tidak mudah. Bahasa yang digunakan harus cukup mudah. Dan dapat diharapkan diberi arti sama oleh mereka yang harus mengisinya. Karena itu pemilihan kata-kata yang di gunakan terlebih-lebih istilah teknis. Harus benar-benar mengerti
3. Jika kedua hal tersebut di atas itu telah dapat diatasi. Dan angket telah dikirim kepada sejumlah besar subyek . maka akan ternyata bahwa menjawab dan mengirim kembali itu hanya sebagian dari subyek yang diselidiki.
4. Dari data yang diperoleh masih ada kesukaran lagi. Karena bahasa yang dipergunakan oleh sipenjawab tidak selalu mempunyai arti yang sama. Sehingga interprestasinya harus hati-hati
5. Tidak dapat benar-benar dijamin. Bahwa jawaban atau isian dalam angket memberikan data menurut apa adanya. Mungkin dengan sengaja atau tidak si subyek menyembunyikan kelemahannya: mungkin untuk menjawab atau mengisi itu, dia merundingkan lebih dahulu dengan orang lain. Dsbg
J. KELEBIHAN METODE ANGKET
Walaupun banyak mengandung kelemahan. Namun metoda angket banyak digunakan. Karena disamping kelemahan-kelmahan itu metoda angket banyak mengandung kebaikan –kebaikan antara lain:
1. Biaya relatif rendah Waktu untuk mendapatkan data relatif singkat. Dalam waktu singkat dapat diperoleh banyak data Untuk para pelaksananya (bukan perencana) tidak dibutuhkan keahlian mengenai lapangan yang sedang diselidiki Dapat dilakukan terhadap subyek yang besar jumlahnya.
2. Metode angket merupakan metode yang praktis, dari jarak jauh metode ini dapat digunakan. Penyelidik tidak perlu langsung datang di tempat penyelidikan.
3. Dalam waktu yang singkat dapat dikumpulkan data yang relative banyak. Disamping itu tenaga yang digunakan sedikit, sehingga dari segi ini merupakan metode yang hemat.
4. Orang dapat menjawab leluasa, sehingga tidak dipengaruhi oleh orang-orang lain. Orang akan lebih terbuka dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan.
SUMBER
www.ilkom.unsri.ac.id/dosen/hartini/materi/VI_Kuesioner.pdf
http://psikodianostik.blogspot.com/2009/09/metoda-angket.html
http://blogtiara.wordpress.com/2010/01/07/metode-metode-yang-digunakan-dalam-lapangan-psikologi/
http://adityaanggar.wordpress.com/2008/10/27/pengertian-kuesioner/
Buku pemahaman individu melalui teknik non tes
A. PENGERTIAN ANGKET
Angket adalah suatu alat pengumpul data yang berupa serangkaian pertanyaan yang diajukan pada responden untuk mendapat jawaban (Depdikbud:1975)
Angket adalah suatu daftar atau kumpulan pertanyaan tertulis yang harus dijawab secara tertulis juga ( WS. Winkel, 1987)
Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan komunikasi dengan sumber data ( I. Djumhur, 1985 )
Kuesioner atau angket merupakan teknik pengumpulan data yang tidak
memerlukan kedatangan langsung dari sumber data ( Dewa Ktut Sukardi, 1983 ).
Kuesioner adalah suatu daftar yang berisi pertanyaan yang harus dijawab atau dikerjakan oleh orang/anak yang ingin diselidiki atau responden (Bimo Walgito, 1987).
angket (kuesioner) adalah usaha mengumpulkan informasi dengan menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk dijawab secara tertulis oleh responden (Dr. Hadari Nawawi)
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan pengertian angket adalah suatu alat pengumpul data yang berupa serangkaian pertanyaan tertulis yang diajukan kepada subyek untuk mendapatkan jawaban secara tertulis juga. Atau, Angket adalah daftar pertanyaan yang harus dijawab dan atau daftar isian yang harus diisi yang berdasarkan kepada sejumlah subyek. Dan berdasarkan atas jawaban dan atau isian itu penyelidik mengambil kesimpulan mengenai subyek yang diselidiki.
B. KLASIFIKASI ANGKET
1. Berdasarkan subyek atau responden
Angket langsung Yaitu Angket yang bertujuan mengumpulkan data tentang seseorang, dengan menyampaikan angket lagsung pada yang bersangkutan, yang menjawab atau mengisi angket itu adalah subyek yang diselidiki sendiri(bukan orang lain). Contoh :Apakah Saudara mengenal tersangka pembunuhan?
Angket tidak langsung Yaitu Angket yang bertujuan mengumpulkan data tentang seseorang, dengan menyampaikan angket pada orang lain untuk menanggapinya, yang menjawab atau mengisi angket adalah orang lain. Contoh:Bagaimana pendapat saudara terhadap pembunuhan yang dilakukan oleh budi?
2. Berdasarkan struktur
Angket berstruktur Yaitu angket yang berisi pertanyaan serta jawabannya, hingga responden tinggal memilih atau menyatakan dengan jelas, konkrit, dan sngkat.
Angket tak berstruktur Yaitu angket yan hanya berisi pertanyaan, jawaban yang dikehendaki adalah jawaban yang bebas dengan uraian yang panjang lebar dari responden.
3. Berdasarkan jenis pertanyaan
Tertutup Yaitu angket yang telah menyediakan kemungkinan jawaban, hingga responden hanya memberikan jawaban sebatas pilihan yang telah tersedia.
Terbuka Yaitu angket yang tidak menyediakan kemungkinan jawaban, hingga respnden bebas memberikan jawaban.
Campuran tertutup dan terbuka Yaitu angket yang menyediakan kemungkinan jawaban, dan di susul dengan pertanyaan terbuka.
4. Berdasarkan bentuk jawaban
Jawaban tabuler Yaitu angket yang meminta responden untuk menjawab dengan mengisi kolom yang telah disediakan.
Jawaban berskala Yaitu angket yang menyediakan pilihan jawaban dengan kategori dalam skala bertingkat, responden dapat memilih tingkatan sesuai tingkat kecenderungan sikap, kondisi, dsb.
Jawaban dengan cek Yaitu angket yang telah menyediakan pilihan,respoden menjawab dengan cara memilih salah satu pilihan yang tersedia.
Jawaban kategorikal Yaitu angket yang memberikan plihan jawaban yang berupa pernyataan benar-salah.
5. Berdasarkan aspek kepribadian
Angket umum Yaitu angket menanyakan informasi mengenai identitas dari koresponden.
Angket khusus Yaitu angket yang menanyakan hal-hal yang khusus yang dibutuhkan oleh penulis.
C. PROSEDUR PENYUSUNAN ANGKET
1. Merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan kuesioner.
2. Mengidentifikasikan variabel yang akan dijadikan sasaran kuesioner.
3. Menjabarkan setiap variabel menjadi sub-variabel yang lebih spesifik dan tunggal.
4. Menentukan jenis data yang akan dikumpulkan, sekaligus untuk menentukan tekni analisisnya.
D. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERLU TIDAKNYA PEMBERIAN NAMA PADA ANGKET
1. Tingkat kematangan responden.
2. Tingkat subjektivitas item yang menyebabkan responden enggan memberikan jawaban (misalnya gaji untuk pria dan umur untuk wanita).
3. Kemungkinan tentang banyaknya angket.
4. Prosedur (teknik) yang akan diambil pada waktu menganalisis data.
E. KETEPATAN ANGKET
Penggunaan angket tepat bila :
1. Responden (orang yang merenpons atau menjawab pertanyaan) saling berjauhan.
2. Melibatkan sejumlah orang di dalam proyek sistem, dan berguna bila mengetahui berapa proporsi suatu kelompok tertentu yang menyetujui atau tidak menyetujui suatu fitur khusu dari sistem yang diajukan.
3. Melakukan studi untuk mengetahui sesuatu dan ingin mencari seluruh pendapat sebelum proyek sistem diberi petunjuk-petunjuk tertentu.
4. Ingin yakin bahwa masalah-masalah dalam sistem yang ada bisa diidentifikasi dan dibicarakan dalam wawancara tindak lanjut.
F. PETUNJUK MEMILIH BAHASA YANG DIGUNAKAN
1. Petunjuk-petunjuk yang harus diikuti saat memilih bahasa untuk kuesioner adalah sebagai berikut :
2. Gunakan bahasa responden kapanpun bila mungkin. Usahakan agar kata-katanya tetap sederhana.
3. Bekerja dengan lebih spesifik lebih baik daripada ketidak-jelasan dalam pilihan kata-kata. Hindari menggunakan pertanyaan-pertanyaan spesifik.
4. Pertanyaan harus singkat.
5. Jangan memihak responden dengan berbicara kapada mereka dengan pilihan bahasa tingkat bawah.
6. Hindari bias dalam pilihan kata-katanya. Hindari juga bias dalam pertanyaan –pertanyaan yang menyulitkan.
7. Berikan pertanyaan kepada responden yang tepat (maksudnya orang-orang yang mampu merespons). Jangan berasumsi mereka tahu banyak.
8. Pastikan bahwa pertanyaan-pertanyaan tersebut secara teknis cukup akurat sebelum menggunakannya.
9. Gunakan perangkat lunak untuk memeriksa apakah level bacaannya sudah tepat bagi responden.
G. SKALA DALAM KUISONER
Penskalaan adalah proses menetapkan nomor-nomor atau simbol-simbol terhadap suatu atribut atau karakteristik yang bertujuan untuk mengukur atribut atau karakteristik tersebut. Alasan penganalisis sistem mendesain skala adalah sebagai berikut :
Untuk mengukur sikap atau karakteristik orang-orang yang menjawab kuesioner.
Agar respoden memilih subjek kuesioner.
Ada empat bentuk skala pengukuran , yaitu :
1. Nominal : Skala nominal digunakan untuk mengklasifikasikan sesuatu. Skala nominal merupakan bentuk pengukuran yang paling lemah, umumnya semua analis bisa menggunakannya untuk memperoleh jumlah total untuk setiap klasifikasi. Contoh : Apa jenis perangkat lunak yang paling sering anda gunakan ? 1 = Pengolah kata, 2 = Spreadsheet, 3 = Basis Data, 4 = Program e-mail
2. Ordinal : Skala ordinal sama dengan skala nominal, juga memungkinkan dilakukannya kalsifikasi. Perbedaannya adalah dalam ordinal juga menggunakan susunan posisi. Skala ordinal sangat berguna karena satu kelas lebih besar atau kurang dari kelas lainnya.
3. Interval : Skala interval memiliki karakteristik dimana interval di antara masing-masing nomor adalah sama. Berkaitan dengan karakteristik ini, operasi matematisnya bisa ditampilkan dalam data-data kuesioner, sehingga bisa dilakukan analisis yang lebih lengkap.
4. Rasio : Skala rasio hampis sama dengan skala interval dalam arti interval-interval di antara nomor diasumsikan sama. Skala rasio memiliki nilai absolut nol. Skala rasio paling jarang digunakan.
H. MERANCANG KUISONER
Merancang formulir-formulir untuk input data sangat penting, demikian juga merancang format kuesioner juga sangat penting dalam rangka mengumpulkan informasi mengenai sikap, keyakinan, perilaku dan karakteristik.
1. Format kuesioner sebaiknya adalah :
Memberi ruang kosong secukupnya,
Menunjuk pada jarak kosong disekeliling teks halaman atau layar. Untuk meningkatkan tingkat respons gunakan kertas berwarna putih atau sedikit lebih gelap, untuk rancangan survey web gunakan tampilan yang mudah diikuti, dan bila formulirnya berlanjut ke beberapa layar lainya agar mudah menggulung kebagian lainnya.
Memberi ruang yang cukup untuk respons,
Meminta responden menandai jawaban dengan lebih jelas.
Menggunakan tujuan-tujuan untuk membantu menentukan format.
Konsisten dengan gaya.
2. Urutan Pertanyaan
Dalam menurutkan pertanyaan perlu dipikirkan tujuan digunakannya kuesioner dan menentukan fungsi masing-masing pertanyaan dalam membantu mencapai tujuan.
Pertanyaan-pertanyaan mengenai pentingnya bagi responden untuk terus, pertanyaan harus berkaitan dengan subjek yang dianggap responden penting.
Item-item cluster dari isi yang sama.
Menggunakan tendensi asosiasi responden.
Kemukakan item yang tidak terlalu kontroversial terlebih dulu.
I. KELEMAHAN METODE ANGKET
Metoda angket banyak mengandung kelemahan-kelemahan: kelemahan-kelemahan tersebut yg terpenting adalah:
1. Terlebih dahulu harus ada perumusan yang benar-benar jelas mengenai masalahnya. Hal ini tidak mudah melakukannya.
2. Kalau masalah telah jelas, merumuskan dalam angket tidak mudah. Bahasa yang digunakan harus cukup mudah. Dan dapat diharapkan diberi arti sama oleh mereka yang harus mengisinya. Karena itu pemilihan kata-kata yang di gunakan terlebih-lebih istilah teknis. Harus benar-benar mengerti
3. Jika kedua hal tersebut di atas itu telah dapat diatasi. Dan angket telah dikirim kepada sejumlah besar subyek . maka akan ternyata bahwa menjawab dan mengirim kembali itu hanya sebagian dari subyek yang diselidiki.
4. Dari data yang diperoleh masih ada kesukaran lagi. Karena bahasa yang dipergunakan oleh sipenjawab tidak selalu mempunyai arti yang sama. Sehingga interprestasinya harus hati-hati
5. Tidak dapat benar-benar dijamin. Bahwa jawaban atau isian dalam angket memberikan data menurut apa adanya. Mungkin dengan sengaja atau tidak si subyek menyembunyikan kelemahannya: mungkin untuk menjawab atau mengisi itu, dia merundingkan lebih dahulu dengan orang lain. Dsbg
J. KELEBIHAN METODE ANGKET
Walaupun banyak mengandung kelemahan. Namun metoda angket banyak digunakan. Karena disamping kelemahan-kelmahan itu metoda angket banyak mengandung kebaikan –kebaikan antara lain:
1. Biaya relatif rendah Waktu untuk mendapatkan data relatif singkat. Dalam waktu singkat dapat diperoleh banyak data Untuk para pelaksananya (bukan perencana) tidak dibutuhkan keahlian mengenai lapangan yang sedang diselidiki Dapat dilakukan terhadap subyek yang besar jumlahnya.
2. Metode angket merupakan metode yang praktis, dari jarak jauh metode ini dapat digunakan. Penyelidik tidak perlu langsung datang di tempat penyelidikan.
3. Dalam waktu yang singkat dapat dikumpulkan data yang relative banyak. Disamping itu tenaga yang digunakan sedikit, sehingga dari segi ini merupakan metode yang hemat.
4. Orang dapat menjawab leluasa, sehingga tidak dipengaruhi oleh orang-orang lain. Orang akan lebih terbuka dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan.
SUMBER
www.ilkom.unsri.ac.id/dosen/hartini/materi/VI_Kuesioner.pdf
http://psikodianostik.blogspot.com/2009/09/metoda-angket.html
http://blogtiara.wordpress.com/2010/01/07/metode-metode-yang-digunakan-dalam-lapangan-psikologi/
http://adityaanggar.wordpress.com/2008/10/27/pengertian-kuesioner/
Buku pemahaman individu melalui teknik non tes
Minggu, 10 Januari 2010
sukses uas djman skrang
Ujian akhir semester merupakan evaluasi bagi para mahasiswa untuk mengetahui seberapa jauh kemampuannya dalam menyerap pelajaran pada suatu mata kuliah.
Saya yakin anda semua ingin sekali mendapat nilai A untuk setiap mata kuliah yang anda ikuti. Untuk itu anda mau tidak mau harus sukses UAS!
Biasanya persentase nilai UAS lebih dari 40% atau malah ada yang lebih dari 60%. Bayangkan jika anda sebagai mahasiswa melupakan yang namanya UAS, bisa jadi nilai anda maksimal C. gak mau kan?
Nah untuk itu pada kesempatan kali ini saya akan membagikan tips dan trik agar anda bias sukses UAS, ini dia simak baik-baik
1. Ketahui Jadwal Ujian lebih awal
Ini sangat penting. Jika anda mengetahui kapan akan ujian, maka anda akan mempersiapkan diri lebih awal seperti belajar dan menyiapkan bahan apa saja yang kira-kira akan muncul dalam ujian.
Perkirakan kapan kira-kira UAS akan dilaksanakan. Lebih cepat anda mengetahuinya maka akan lebih baik anda mempersiapkan diri.
2. Kumpulkan Bahan Ujian Sesegera Mungkin
Nah, jika anda telah mengetahui kapan kita-kira UAs akan dilaksanakan, langkah berikutnya adalah mengumpulkan bahan apa saja yang kemungkinan besar akan diujikan pada UAS.
Anda tentu ingat bagaimana dosen saat kuliah terus memberikan soal dan merincinya dengan sangat baik, maka kemungkinan besar soal itulah yang akan keluar.
Ada juga dosen baik hati yang mengijinkan mahasiswanya untuk open book saat ujian. Nah disini anda harus mempersiapan bahan atau buku apa saja yang diperlukan untuk ujian. Kerja keras anda untuk mengumpulkan bahan ini tentunya akan membuat anda termotivasi untuk belajar dan kemungkinan untuk mendapat nilai A menjadi lebih besar.
3. Ketahui Nomor Hape Dosen
Saya pernah akan ujian, setelah mengunggu lama si dosen tak kunjung datang. Akhirnya 3 jam kemudian dosen datang dan saat saya mengatakan akpan ujian akan dilaksanakan ia mengatakan bahwa ia benar-benar lupa bahwa hari itu ada ujian. Saya bisa maklum jika seperti itu karena dosen juga manusia biasa yang sering lupa. Masalahnya adalah bahwa waktu yang sangat berharga jadi terbuang. Coba bayangkan waktu 3 jam itu digunakan untuk belajar maka bukankan akan menjadi lebih baik?
Untuk itu saya sangat menyarankan setidaknya anda memiliki nomor telepon sang dosen jika sewaktu-waktu ada kejadian yang serupa seperti saya, maka dengan cepat anda bisa menghubunginya untuk meminta konfirmasi.
4. Belajar Belajar Belajar
Langkah berikutnya sekaligus yang paling penting adalah BELAJAR. Meskipun anda telah mengumpulkan bahan ujian dengan baik tapi tidak dipelajari, bagaimana mungkin anda bisa berhasil saat ujian?
Nah sebagai mahasiswa anda harus memiliki dorongan tersendiri untuk belajar. Mengapa saya harus belajar? Klo tidak belajar nilai saya akan jadi apa? Bagaimana dengan orang tua saya nanti yang telah susah payah membiayai kuliah saya?
Pikiran-pikiran seperti itu perlu anda tanamkan dalam hati sebagai suatu motivasi bahwa anda sedang berada dalam jembatan emas masa depan anda. dan tentu saja anda tidak ingin terjatuh dan mendapat nilai jelek. Untuk itu balajar terus dan jangan pedulikan apapun yang bisa menghalangi impian anda untuk mendapatkan nilai A. Anda adalah satu-satunya orang yang bisa membuat masa depan anda lebih baik, bukan orang lain, bukan pacar anda dan bukan orang tua anda!
5. Datang 15 Menit Sebelum Ujian
Anda harus datang 15 menit sebelum ujian dimulai! Ini sangat penting misalnya anda bisa memilih tempat duduk yang paling nyaman untuk anda dan membaca-baca bahan ujian, mengingat-ngingat apa saja yang kira-kira akan diujikan dan lain sebagainya.
Untuk bisa tiba 15 menit sebelum ujian maka anda harus berangkat dari rumah lebih awal. Jika rumah atau kos anda jauh maka waktu berangkat bisa ditambah. Jangan khawatir dengan jam karet indonesia ang penting anda bisa lebih siap untuk ujian dan yang lebih penting lagi adalah mendapat nilai A.
6. Pilih Tempat Duduk Yang Anda Anggap Paling Nyaman
Ini juga penting. Pilihlah tempat duduk yang paling nyaman bagi anda untuk mengerjakan soal. Bisa di depan, pinggir dekat tembok atau di belakang. Namun jika anda memilih tempat duduk di belakang anda bisa saja risih karena ada teman yang bertanya ini itu. Tapi semua kembali ke anda, jika anda sendiri merasa nyaman tentu anda akan semangat mengerjakan soal.
7. Tidak Usah Pedulikan Teman Yang Ingin Bertanya (Mencontek)
Lagi asik konsentrasi tiba-tiba teman sebelah mau nanya. Bete kan? gak dijawab gak enak tapi mau gimana lagi, anda harus tegas kepada diri anda. Diamkan saja atau jika ia mendesak anda ucapkan saja, "Iya nanti" sambil terus berkonsentrasi pada jawaban anda. Tidak usah pesulikan toh anda dapat nilai A atau E ia gak akan peduli.
Lagian yang paling memberi saya pelajaran adalah saya pernah memberi contek kepada seorang teman eh malah dia yang dapet B saya dapet C.
8. Perhatikan Korelasi Waktu
Perhatikan berapa korelasi waktu yang ada pada lembar soal dan jumlah pertanyaan. Sekilas baca anda yang sudah belajar pasti tahu jawabannya kira-kira panjang gak atau pas tidak waktunya klo semua dijawab dengan santai. Klo anda mengasumsikan korelasi waktu dan jumlah soal sangat mepet alias harus kebut ngerjainnya maka mau gak mau anda harus cepat menulis jawaban yang ada pada kepala anda saat itu juga.
9. Berikan Hadiah Kepada Diri Anda
Abis ujian pasti pala' puyeng, bolehlah nonton film yang abis di download di indowebster kemaren atau maen game 2 jam! tapi inget besok ada ujian lagi gak, jangan sampe keasyikan maen malah lupa klo besok ada ujian.
Memberi hadiah kepada diri sendiri bisa memberikan semangat tambahan. Tetapkan hadiah apa yang akan anda berikan jika anda merasa sukses mengerjakan semua soal pada hari itu.
10. Berpikirlah Sukses
Anda berpikir benar ataupun salah, semua itu benar (Henry Ford). Anda harus berpikir bahwa anda akan sukses UAS dan mendapat nilai terbaik. IPK tinggi dan segala sukses lainnya.
Pikiran anda tersebut semua akan kembali kepada anda. Anda berpikir gagal maka anda gagal anda berpikir berhasil maka anda pasti berhasil. Entah bagaimana caranya, alam pasti memberikan semua pemikiran yang ada pada kepala anda jadi.. hati-hati dalam berpikir!
Be positive ;)
Nah, itulah 10 kiat untuk anda sukses UAS. Jangan sungkan untuk mempraktekkannya karena semuanya akan kembali kepada anda.
Kesuksesan anda adalah atas apa yang anda pikirkan dan kerjakan. (Romi Fahriza)
Semoga sukses UAS!
Saya yakin anda semua ingin sekali mendapat nilai A untuk setiap mata kuliah yang anda ikuti. Untuk itu anda mau tidak mau harus sukses UAS!
Biasanya persentase nilai UAS lebih dari 40% atau malah ada yang lebih dari 60%. Bayangkan jika anda sebagai mahasiswa melupakan yang namanya UAS, bisa jadi nilai anda maksimal C. gak mau kan?
Nah untuk itu pada kesempatan kali ini saya akan membagikan tips dan trik agar anda bias sukses UAS, ini dia simak baik-baik
1. Ketahui Jadwal Ujian lebih awal
Ini sangat penting. Jika anda mengetahui kapan akan ujian, maka anda akan mempersiapkan diri lebih awal seperti belajar dan menyiapkan bahan apa saja yang kira-kira akan muncul dalam ujian.
Perkirakan kapan kira-kira UAS akan dilaksanakan. Lebih cepat anda mengetahuinya maka akan lebih baik anda mempersiapkan diri.
2. Kumpulkan Bahan Ujian Sesegera Mungkin
Nah, jika anda telah mengetahui kapan kita-kira UAs akan dilaksanakan, langkah berikutnya adalah mengumpulkan bahan apa saja yang kemungkinan besar akan diujikan pada UAS.
Anda tentu ingat bagaimana dosen saat kuliah terus memberikan soal dan merincinya dengan sangat baik, maka kemungkinan besar soal itulah yang akan keluar.
Ada juga dosen baik hati yang mengijinkan mahasiswanya untuk open book saat ujian. Nah disini anda harus mempersiapan bahan atau buku apa saja yang diperlukan untuk ujian. Kerja keras anda untuk mengumpulkan bahan ini tentunya akan membuat anda termotivasi untuk belajar dan kemungkinan untuk mendapat nilai A menjadi lebih besar.
3. Ketahui Nomor Hape Dosen
Saya pernah akan ujian, setelah mengunggu lama si dosen tak kunjung datang. Akhirnya 3 jam kemudian dosen datang dan saat saya mengatakan akpan ujian akan dilaksanakan ia mengatakan bahwa ia benar-benar lupa bahwa hari itu ada ujian. Saya bisa maklum jika seperti itu karena dosen juga manusia biasa yang sering lupa. Masalahnya adalah bahwa waktu yang sangat berharga jadi terbuang. Coba bayangkan waktu 3 jam itu digunakan untuk belajar maka bukankan akan menjadi lebih baik?
Untuk itu saya sangat menyarankan setidaknya anda memiliki nomor telepon sang dosen jika sewaktu-waktu ada kejadian yang serupa seperti saya, maka dengan cepat anda bisa menghubunginya untuk meminta konfirmasi.
4. Belajar Belajar Belajar
Langkah berikutnya sekaligus yang paling penting adalah BELAJAR. Meskipun anda telah mengumpulkan bahan ujian dengan baik tapi tidak dipelajari, bagaimana mungkin anda bisa berhasil saat ujian?
Nah sebagai mahasiswa anda harus memiliki dorongan tersendiri untuk belajar. Mengapa saya harus belajar? Klo tidak belajar nilai saya akan jadi apa? Bagaimana dengan orang tua saya nanti yang telah susah payah membiayai kuliah saya?
Pikiran-pikiran seperti itu perlu anda tanamkan dalam hati sebagai suatu motivasi bahwa anda sedang berada dalam jembatan emas masa depan anda. dan tentu saja anda tidak ingin terjatuh dan mendapat nilai jelek. Untuk itu balajar terus dan jangan pedulikan apapun yang bisa menghalangi impian anda untuk mendapatkan nilai A. Anda adalah satu-satunya orang yang bisa membuat masa depan anda lebih baik, bukan orang lain, bukan pacar anda dan bukan orang tua anda!
5. Datang 15 Menit Sebelum Ujian
Anda harus datang 15 menit sebelum ujian dimulai! Ini sangat penting misalnya anda bisa memilih tempat duduk yang paling nyaman untuk anda dan membaca-baca bahan ujian, mengingat-ngingat apa saja yang kira-kira akan diujikan dan lain sebagainya.
Untuk bisa tiba 15 menit sebelum ujian maka anda harus berangkat dari rumah lebih awal. Jika rumah atau kos anda jauh maka waktu berangkat bisa ditambah. Jangan khawatir dengan jam karet indonesia ang penting anda bisa lebih siap untuk ujian dan yang lebih penting lagi adalah mendapat nilai A.
6. Pilih Tempat Duduk Yang Anda Anggap Paling Nyaman
Ini juga penting. Pilihlah tempat duduk yang paling nyaman bagi anda untuk mengerjakan soal. Bisa di depan, pinggir dekat tembok atau di belakang. Namun jika anda memilih tempat duduk di belakang anda bisa saja risih karena ada teman yang bertanya ini itu. Tapi semua kembali ke anda, jika anda sendiri merasa nyaman tentu anda akan semangat mengerjakan soal.
7. Tidak Usah Pedulikan Teman Yang Ingin Bertanya (Mencontek)
Lagi asik konsentrasi tiba-tiba teman sebelah mau nanya. Bete kan? gak dijawab gak enak tapi mau gimana lagi, anda harus tegas kepada diri anda. Diamkan saja atau jika ia mendesak anda ucapkan saja, "Iya nanti" sambil terus berkonsentrasi pada jawaban anda. Tidak usah pesulikan toh anda dapat nilai A atau E ia gak akan peduli.
Lagian yang paling memberi saya pelajaran adalah saya pernah memberi contek kepada seorang teman eh malah dia yang dapet B saya dapet C.
8. Perhatikan Korelasi Waktu
Perhatikan berapa korelasi waktu yang ada pada lembar soal dan jumlah pertanyaan. Sekilas baca anda yang sudah belajar pasti tahu jawabannya kira-kira panjang gak atau pas tidak waktunya klo semua dijawab dengan santai. Klo anda mengasumsikan korelasi waktu dan jumlah soal sangat mepet alias harus kebut ngerjainnya maka mau gak mau anda harus cepat menulis jawaban yang ada pada kepala anda saat itu juga.
9. Berikan Hadiah Kepada Diri Anda
Abis ujian pasti pala' puyeng, bolehlah nonton film yang abis di download di indowebster kemaren atau maen game 2 jam! tapi inget besok ada ujian lagi gak, jangan sampe keasyikan maen malah lupa klo besok ada ujian.
Memberi hadiah kepada diri sendiri bisa memberikan semangat tambahan. Tetapkan hadiah apa yang akan anda berikan jika anda merasa sukses mengerjakan semua soal pada hari itu.
10. Berpikirlah Sukses
Anda berpikir benar ataupun salah, semua itu benar (Henry Ford). Anda harus berpikir bahwa anda akan sukses UAS dan mendapat nilai terbaik. IPK tinggi dan segala sukses lainnya.
Pikiran anda tersebut semua akan kembali kepada anda. Anda berpikir gagal maka anda gagal anda berpikir berhasil maka anda pasti berhasil. Entah bagaimana caranya, alam pasti memberikan semua pemikiran yang ada pada kepala anda jadi.. hati-hati dalam berpikir!
Be positive ;)
Nah, itulah 10 kiat untuk anda sukses UAS. Jangan sungkan untuk mempraktekkannya karena semuanya akan kembali kepada anda.
Kesuksesan anda adalah atas apa yang anda pikirkan dan kerjakan. (Romi Fahriza)
Semoga sukses UAS!
Ujian akhir semester merupakan evaluasi bagi para mahasiswa untuk mengetahui seberapa jauh kemampuannya dalam menyerap pelajaran pada suatu mata kuliah.
Saya yakin anda semua ingin sekali mendapat nilai A untuk setiap mata kuliah yang anda ikuti. Untuk itu anda mau tidak mau harus sukses UAS!
Biasanya persentase nilai UAS lebih dari 40% atau malah ada yang lebih dari 60%. Bayangkan jika anda sebagai mahasiswa melupakan yang namanya UAS, bisa jadi nilai anda maksimal C. gak mau kan?
Nah untuk itu pada kesempatan kali ini saya akan membagikan tips dan trik agar anda bias sukses UAS, ini dia simak baik-baik
1. Ketahui Jadwal Ujian lebih awal
Ini sangat penting. Jika anda mengetahui kapan akan ujian, maka anda akan mempersiapkan diri lebih awal seperti belajar dan menyiapkan bahan apa saja yang kira-kira akan muncul dalam ujian.
Perkirakan kapan kira-kira UAS akan dilaksanakan. Lebih cepat anda mengetahuinya maka akan lebih baik anda mempersiapkan diri.
2. Kumpulkan Bahan Ujian Sesegera Mungkin
Nah, jika anda telah mengetahui kapan kita-kira UAs akan dilaksanakan, langkah berikutnya adalah mengumpulkan bahan apa saja yang kemungkinan besar akan diujikan pada UAS.
Anda tentu ingat bagaimana dosen saat kuliah terus memberikan soal dan merincinya dengan sangat baik, maka kemungkinan besar soal itulah yang akan keluar.
Ada juga dosen baik hati yang mengijinkan mahasiswanya untuk open book saat ujian. Nah disini anda harus mempersiapan bahan atau buku apa saja yang diperlukan untuk ujian. Kerja keras anda untuk mengumpulkan bahan ini tentunya akan membuat anda termotivasi untuk belajar dan kemungkinan untuk mendapat nilai A menjadi lebih besar.
3. Ketahui Nomor Hape Dosen
Saya pernah akan ujian, setelah mengunggu lama si dosen tak kunjung datang. Akhirnya 3 jam kemudian dosen datang dan saat saya mengatakan akpan ujian akan dilaksanakan ia mengatakan bahwa ia benar-benar lupa bahwa hari itu ada ujian. Saya bisa maklum jika seperti itu karena dosen juga manusia biasa yang sering lupa. Masalahnya adalah bahwa waktu yang sangat berharga jadi terbuang. Coba bayangkan waktu 3 jam itu digunakan untuk belajar maka bukankan akan menjadi lebih baik?
Untuk itu saya sangat menyarankan setidaknya anda memiliki nomor telepon sang dosen jika sewaktu-waktu ada kejadian yang serupa seperti saya, maka dengan cepat anda bisa menghubunginya untuk meminta konfirmasi.
4. Belajar Belajar Belajar
Langkah berikutnya sekaligus yang paling penting adalah BELAJAR. Meskipun anda telah mengumpulkan bahan ujian dengan baik tapi tidak dipelajari, bagaimana mungkin anda bisa berhasil saat ujian?
Nah sebagai mahasiswa anda harus memiliki dorongan tersendiri untuk belajar. Mengapa saya harus belajar? Klo tidak belajar nilai saya akan jadi apa? Bagaimana dengan orang tua saya nanti yang telah susah payah membiayai kuliah saya?
Pikiran-pikiran seperti itu perlu anda tanamkan dalam hati sebagai suatu motivasi bahwa anda sedang berada dalam jembatan emas masa depan anda. dan tentu saja anda tidak ingin terjatuh dan mendapat nilai jelek. Untuk itu balajar terus dan jangan pedulikan apapun yang bisa menghalangi impian anda untuk mendapatkan nilai A. Anda adalah satu-satunya orang yang bisa membuat masa depan anda lebih baik, bukan orang lain, bukan pacar anda dan bukan orang tua anda!
5. Datang 15 Menit Sebelum Ujian
Anda harus datang 15 menit sebelum ujian dimulai! Ini sangat penting misalnya anda bisa memilih tempat duduk yang paling nyaman untuk anda dan membaca-baca bahan ujian, mengingat-ngingat apa saja yang kira-kira akan diujikan dan lain sebagainya.
Untuk bisa tiba 15 menit sebelum ujian maka anda harus berangkat dari rumah lebih awal. Jika rumah atau kos anda jauh maka waktu berangkat bisa ditambah. Jangan khawatir dengan jam karet indonesia ang penting anda bisa lebih siap untuk ujian dan yang lebih penting lagi adalah mendapat nilai A.
6. Pilih Tempat Duduk Yang Anda Anggap Paling Nyaman
Ini juga penting. Pilihlah tempat duduk yang paling nyaman bagi anda untuk mengerjakan soal. Bisa di depan, pinggir dekat tembok atau di belakang. Namun jika anda memilih tempat duduk di belakang anda bisa saja risih karena ada teman yang bertanya ini itu. Tapi semua kembali ke anda, jika anda sendiri merasa nyaman tentu anda akan semangat mengerjakan soal.
7. Tidak Usah Pedulikan Teman Yang Ingin Bertanya (Mencontek)
Lagi asik konsentrasi tiba-tiba teman sebelah mau nanya. Bete kan? gak dijawab gak enak tapi mau gimana lagi, anda harus tegas kepada diri anda. Diamkan saja atau jika ia mendesak anda ucapkan saja, "Iya nanti" sambil terus berkonsentrasi pada jawaban anda. Tidak usah pesulikan toh anda dapat nilai A atau E ia gak akan peduli.
Lagian yang paling memberi saya pelajaran adalah saya pernah memberi contek kepada seorang teman eh malah dia yang dapet B saya dapet C.
8. Perhatikan Korelasi Waktu
Perhatikan berapa korelasi waktu yang ada pada lembar soal dan jumlah pertanyaan. Sekilas baca anda yang sudah belajar pasti tahu jawabannya kira-kira panjang gak atau pas tidak waktunya klo semua dijawab dengan santai. Klo anda mengasumsikan korelasi waktu dan jumlah soal sangat mepet alias harus kebut ngerjainnya maka mau gak mau anda harus cepat menulis jawaban yang ada pada kepala anda saat itu juga.
9. Berikan Hadiah Kepada Diri Anda
Abis ujian pasti pala' puyeng, bolehlah nonton film yang abis di download di indowebster kemaren atau maen game 2 jam! tapi inget besok ada ujian lagi gak, jangan sampe keasyikan maen malah lupa klo besok ada ujian.
Memberi hadiah kepada diri sendiri bisa memberikan semangat tambahan. Tetapkan hadiah apa yang akan anda berikan jika anda merasa sukses mengerjakan semua soal pada hari itu.
10. Berpikirlah Sukses
Anda berpikir benar ataupun salah, semua itu benar (Henry Ford). Anda harus berpikir bahwa anda akan sukses UAS dan mendapat nilai terbaik. IPK tinggi dan segala sukses lainnya.
Pikiran anda tersebut semua akan kembali kepada anda. Anda berpikir gagal maka anda gagal anda berpikir berhasil maka anda pasti berhasil. Entah bagaimana caranya, alam pasti memberikan semua pemikiran yang ada pada kepala anda jadi.. hati-hati dalam berpikir!
Be positive ;)
Nah, itulah 10 kiat untuk anda sukses UAS. Jangan sungkan untuk mempraktekkannya karena semuanya akan kembali kepada anda.
Kesuksesan anda adalah atas apa yang anda pikirkan dan kerjakan. (Romi Fahriza)
Semoga sukses UAS!
Saya yakin anda semua ingin sekali mendapat nilai A untuk setiap mata kuliah yang anda ikuti. Untuk itu anda mau tidak mau harus sukses UAS!
Biasanya persentase nilai UAS lebih dari 40% atau malah ada yang lebih dari 60%. Bayangkan jika anda sebagai mahasiswa melupakan yang namanya UAS, bisa jadi nilai anda maksimal C. gak mau kan?
Nah untuk itu pada kesempatan kali ini saya akan membagikan tips dan trik agar anda bias sukses UAS, ini dia simak baik-baik
1. Ketahui Jadwal Ujian lebih awal
Ini sangat penting. Jika anda mengetahui kapan akan ujian, maka anda akan mempersiapkan diri lebih awal seperti belajar dan menyiapkan bahan apa saja yang kira-kira akan muncul dalam ujian.
Perkirakan kapan kira-kira UAS akan dilaksanakan. Lebih cepat anda mengetahuinya maka akan lebih baik anda mempersiapkan diri.
2. Kumpulkan Bahan Ujian Sesegera Mungkin
Nah, jika anda telah mengetahui kapan kita-kira UAs akan dilaksanakan, langkah berikutnya adalah mengumpulkan bahan apa saja yang kemungkinan besar akan diujikan pada UAS.
Anda tentu ingat bagaimana dosen saat kuliah terus memberikan soal dan merincinya dengan sangat baik, maka kemungkinan besar soal itulah yang akan keluar.
Ada juga dosen baik hati yang mengijinkan mahasiswanya untuk open book saat ujian. Nah disini anda harus mempersiapan bahan atau buku apa saja yang diperlukan untuk ujian. Kerja keras anda untuk mengumpulkan bahan ini tentunya akan membuat anda termotivasi untuk belajar dan kemungkinan untuk mendapat nilai A menjadi lebih besar.
3. Ketahui Nomor Hape Dosen
Saya pernah akan ujian, setelah mengunggu lama si dosen tak kunjung datang. Akhirnya 3 jam kemudian dosen datang dan saat saya mengatakan akpan ujian akan dilaksanakan ia mengatakan bahwa ia benar-benar lupa bahwa hari itu ada ujian. Saya bisa maklum jika seperti itu karena dosen juga manusia biasa yang sering lupa. Masalahnya adalah bahwa waktu yang sangat berharga jadi terbuang. Coba bayangkan waktu 3 jam itu digunakan untuk belajar maka bukankan akan menjadi lebih baik?
Untuk itu saya sangat menyarankan setidaknya anda memiliki nomor telepon sang dosen jika sewaktu-waktu ada kejadian yang serupa seperti saya, maka dengan cepat anda bisa menghubunginya untuk meminta konfirmasi.
4. Belajar Belajar Belajar
Langkah berikutnya sekaligus yang paling penting adalah BELAJAR. Meskipun anda telah mengumpulkan bahan ujian dengan baik tapi tidak dipelajari, bagaimana mungkin anda bisa berhasil saat ujian?
Nah sebagai mahasiswa anda harus memiliki dorongan tersendiri untuk belajar. Mengapa saya harus belajar? Klo tidak belajar nilai saya akan jadi apa? Bagaimana dengan orang tua saya nanti yang telah susah payah membiayai kuliah saya?
Pikiran-pikiran seperti itu perlu anda tanamkan dalam hati sebagai suatu motivasi bahwa anda sedang berada dalam jembatan emas masa depan anda. dan tentu saja anda tidak ingin terjatuh dan mendapat nilai jelek. Untuk itu balajar terus dan jangan pedulikan apapun yang bisa menghalangi impian anda untuk mendapatkan nilai A. Anda adalah satu-satunya orang yang bisa membuat masa depan anda lebih baik, bukan orang lain, bukan pacar anda dan bukan orang tua anda!
5. Datang 15 Menit Sebelum Ujian
Anda harus datang 15 menit sebelum ujian dimulai! Ini sangat penting misalnya anda bisa memilih tempat duduk yang paling nyaman untuk anda dan membaca-baca bahan ujian, mengingat-ngingat apa saja yang kira-kira akan diujikan dan lain sebagainya.
Untuk bisa tiba 15 menit sebelum ujian maka anda harus berangkat dari rumah lebih awal. Jika rumah atau kos anda jauh maka waktu berangkat bisa ditambah. Jangan khawatir dengan jam karet indonesia ang penting anda bisa lebih siap untuk ujian dan yang lebih penting lagi adalah mendapat nilai A.
6. Pilih Tempat Duduk Yang Anda Anggap Paling Nyaman
Ini juga penting. Pilihlah tempat duduk yang paling nyaman bagi anda untuk mengerjakan soal. Bisa di depan, pinggir dekat tembok atau di belakang. Namun jika anda memilih tempat duduk di belakang anda bisa saja risih karena ada teman yang bertanya ini itu. Tapi semua kembali ke anda, jika anda sendiri merasa nyaman tentu anda akan semangat mengerjakan soal.
7. Tidak Usah Pedulikan Teman Yang Ingin Bertanya (Mencontek)
Lagi asik konsentrasi tiba-tiba teman sebelah mau nanya. Bete kan? gak dijawab gak enak tapi mau gimana lagi, anda harus tegas kepada diri anda. Diamkan saja atau jika ia mendesak anda ucapkan saja, "Iya nanti" sambil terus berkonsentrasi pada jawaban anda. Tidak usah pesulikan toh anda dapat nilai A atau E ia gak akan peduli.
Lagian yang paling memberi saya pelajaran adalah saya pernah memberi contek kepada seorang teman eh malah dia yang dapet B saya dapet C.
8. Perhatikan Korelasi Waktu
Perhatikan berapa korelasi waktu yang ada pada lembar soal dan jumlah pertanyaan. Sekilas baca anda yang sudah belajar pasti tahu jawabannya kira-kira panjang gak atau pas tidak waktunya klo semua dijawab dengan santai. Klo anda mengasumsikan korelasi waktu dan jumlah soal sangat mepet alias harus kebut ngerjainnya maka mau gak mau anda harus cepat menulis jawaban yang ada pada kepala anda saat itu juga.
9. Berikan Hadiah Kepada Diri Anda
Abis ujian pasti pala' puyeng, bolehlah nonton film yang abis di download di indowebster kemaren atau maen game 2 jam! tapi inget besok ada ujian lagi gak, jangan sampe keasyikan maen malah lupa klo besok ada ujian.
Memberi hadiah kepada diri sendiri bisa memberikan semangat tambahan. Tetapkan hadiah apa yang akan anda berikan jika anda merasa sukses mengerjakan semua soal pada hari itu.
10. Berpikirlah Sukses
Anda berpikir benar ataupun salah, semua itu benar (Henry Ford). Anda harus berpikir bahwa anda akan sukses UAS dan mendapat nilai terbaik. IPK tinggi dan segala sukses lainnya.
Pikiran anda tersebut semua akan kembali kepada anda. Anda berpikir gagal maka anda gagal anda berpikir berhasil maka anda pasti berhasil. Entah bagaimana caranya, alam pasti memberikan semua pemikiran yang ada pada kepala anda jadi.. hati-hati dalam berpikir!
Be positive ;)
Nah, itulah 10 kiat untuk anda sukses UAS. Jangan sungkan untuk mempraktekkannya karena semuanya akan kembali kepada anda.
Kesuksesan anda adalah atas apa yang anda pikirkan dan kerjakan. (Romi Fahriza)
Semoga sukses UAS!
java
Java kata beberapa pendapat berasal dari naa kota yang ada di Indonesia, dan ada juga beberapa pendapat yang menyatakan lain atau berbeda. Disini sejarah singkat awal mula nama Java. Silahken baca bagi yang berminat hehehehehe…..
SEJARAH PENDEK JAVA
Bahasa pemrograman Java pertama lahir dari The Green Project, yang berjalan selama 18 bulan, dari awal tahun 1991 hingga musim panas 1992. Proyek tersebut belum menggunakan versi yang dinamakan Oak. Proyek ini dimotori oleh Patrick Naughton, Mike Sheridan, James Gosling dan Bill Joy, beserta sembilan pemrogram lainnya dari Sun Microsystems. Salah satu hasil proyek ini adalah maskot Duke yang dibuat oleh Joe Palrang. Pertemuan proyek berlangsung di sebuah gedung perkantoran Sand Hill Road di Menlo Park. Sekitar musim panas 1992 proyek ini ditutup dengan menghasilkan sebuah program Java Oak pertama, yang ditujukan sebagai pengendali sebuah peralatan dengan teknologi layar sentuh (touch screen), seperti pada PDA sekarang ini. Teknologi baru ini dinamai “*7″ (Star Seven). Setelah era Star Seven selesai, sebuah anak perusahaan TV kabel tertarik ditambah beberapa orang dari proyek The Green Project. Mereka memusatkan kegiatannya pada sebuah ruangan kantor di 100 Hamilton Avenue, Palo Alto. Perusahaan baru ini bertambah maju: jumlah karyawan meningkat dalam waktu singkat dari 13 menjadi 70 orang. Pada rentang waktu ini juga ditetapkan pemakaian Internet sebagai medium yang menjembatani kerja dan ide di antara mereka. Pada awal tahun 1990-an, Internet masih merupakan rintisan, yang dipakai hanya di kalangan akademisi dan militer. Mereka menjadikan perambah (browser) Mosaic sebagai landasan awal untuk membuat perambah Java pertama yang dinamai Web Runner, terinsipirasi dari film 1980-an, Blade Runner. Pada perkembangan rilis pertama, Web Runner berganti nama menjadi Hot Java. Pada sekitar bulan Maret 1995, untuk pertama kali kode sumber Java versi 1.0a2 dibuka. Kesuksesan mereka diikuti dengan untuk pemeritaan pertama kali pada surat kabar San Jose Mercury News pada tanggal 23 Mei 1995. Sayang terjadi perpecahan di antara mereka suatu hari pada pukul 04.00 di sebuah ruangan hotel Sheraton Palace. Tiga dari pimpinan utama proyek, Eric Schmidt dan George Paolini dari Sun Microsystems bersama Marc Andreessen, membentuk Netscape. Nama Oak, diambil dari pohon oak yang tumbuh di depan jendela ruangan kerja “bapak java”, James Gosling. Nama Oak ini tidak dipakai untuk versi release Java karena sebuah perangkat lunak sudah terdaftar dengan merek dagang tersebut, sehingga diambil nama penggantinya menjadi “Java”. Nama ini diambil dari kopi murni yang digiling langsung dari biji (kopi tubruk) kesukaan Gosling.
Ternyata jauh berbeda dari pendapat kita..
SEJARAH PENDEK JAVA
Bahasa pemrograman Java pertama lahir dari The Green Project, yang berjalan selama 18 bulan, dari awal tahun 1991 hingga musim panas 1992. Proyek tersebut belum menggunakan versi yang dinamakan Oak. Proyek ini dimotori oleh Patrick Naughton, Mike Sheridan, James Gosling dan Bill Joy, beserta sembilan pemrogram lainnya dari Sun Microsystems. Salah satu hasil proyek ini adalah maskot Duke yang dibuat oleh Joe Palrang. Pertemuan proyek berlangsung di sebuah gedung perkantoran Sand Hill Road di Menlo Park. Sekitar musim panas 1992 proyek ini ditutup dengan menghasilkan sebuah program Java Oak pertama, yang ditujukan sebagai pengendali sebuah peralatan dengan teknologi layar sentuh (touch screen), seperti pada PDA sekarang ini. Teknologi baru ini dinamai “*7″ (Star Seven). Setelah era Star Seven selesai, sebuah anak perusahaan TV kabel tertarik ditambah beberapa orang dari proyek The Green Project. Mereka memusatkan kegiatannya pada sebuah ruangan kantor di 100 Hamilton Avenue, Palo Alto. Perusahaan baru ini bertambah maju: jumlah karyawan meningkat dalam waktu singkat dari 13 menjadi 70 orang. Pada rentang waktu ini juga ditetapkan pemakaian Internet sebagai medium yang menjembatani kerja dan ide di antara mereka. Pada awal tahun 1990-an, Internet masih merupakan rintisan, yang dipakai hanya di kalangan akademisi dan militer. Mereka menjadikan perambah (browser) Mosaic sebagai landasan awal untuk membuat perambah Java pertama yang dinamai Web Runner, terinsipirasi dari film 1980-an, Blade Runner. Pada perkembangan rilis pertama, Web Runner berganti nama menjadi Hot Java. Pada sekitar bulan Maret 1995, untuk pertama kali kode sumber Java versi 1.0a2 dibuka. Kesuksesan mereka diikuti dengan untuk pemeritaan pertama kali pada surat kabar San Jose Mercury News pada tanggal 23 Mei 1995. Sayang terjadi perpecahan di antara mereka suatu hari pada pukul 04.00 di sebuah ruangan hotel Sheraton Palace. Tiga dari pimpinan utama proyek, Eric Schmidt dan George Paolini dari Sun Microsystems bersama Marc Andreessen, membentuk Netscape. Nama Oak, diambil dari pohon oak yang tumbuh di depan jendela ruangan kerja “bapak java”, James Gosling. Nama Oak ini tidak dipakai untuk versi release Java karena sebuah perangkat lunak sudah terdaftar dengan merek dagang tersebut, sehingga diambil nama penggantinya menjadi “Java”. Nama ini diambil dari kopi murni yang digiling langsung dari biji (kopi tubruk) kesukaan Gosling.
Ternyata jauh berbeda dari pendapat kita..
hidup lebih lama
Tips Hidup Sehat May 31st, 2008
Ikutilah tips berikut ini untuk hidup sehat dan memiliki kualitas hidup yang baik, jalani hidup sehat mulai sekarang. Kesehatan adalah investasi yang sangat berharga. Karena itu, jadikanlah hidup sehat optimal sebagai kebiasaan Anda sehari-hari. Bagaimana Caranya ! Ikuti tips berikut ini :
1. Cukupilah Kebutuhan Gizi Anda
2. Hindarilah LemaK Berbahaya
3. Janganlah pernah Lupa Sarapan
4. Makan Sayur dan Buah yang cukup
5. Minum Air Minimal 8 Gelas Sehari
6. Pertahankan Berat Badan yang Ideal
7. Olah raga yang teratur
8. Cukup Istirahat
9. Hindarilah Rokok dan Minuman Beralkohol
10. Selalu Berpikir Positif
11. Luangkanlah Waktu Untuk Diri Sendiri
12. Perhatikanlah Kebersihan
13. Periksakanlah Kesehatan Anda Secara Teratur
14. Untuk Sumber Makanan, Minuman dan Suplemen pilihlah Bahan Alami
15. Mengkonsumsi Suplemen Sesuai Kondisi dan Kebutuhan Tubuh.
Ikutilah tips berikut ini untuk hidup sehat dan memiliki kualitas hidup yang baik, jalani hidup sehat mulai sekarang. Kesehatan adalah investasi yang sangat berharga. Karena itu, jadikanlah hidup sehat optimal sebagai kebiasaan Anda sehari-hari. Bagaimana Caranya ! Ikuti tips berikut ini :
1. Cukupilah Kebutuhan Gizi Anda
2. Hindarilah LemaK Berbahaya
3. Janganlah pernah Lupa Sarapan
4. Makan Sayur dan Buah yang cukup
5. Minum Air Minimal 8 Gelas Sehari
6. Pertahankan Berat Badan yang Ideal
7. Olah raga yang teratur
8. Cukup Istirahat
9. Hindarilah Rokok dan Minuman Beralkohol
10. Selalu Berpikir Positif
11. Luangkanlah Waktu Untuk Diri Sendiri
12. Perhatikanlah Kebersihan
13. Periksakanlah Kesehatan Anda Secara Teratur
14. Untuk Sumber Makanan, Minuman dan Suplemen pilihlah Bahan Alami
15. Mengkonsumsi Suplemen Sesuai Kondisi dan Kebutuhan Tubuh.
Sabtu, 09 Januari 2010
marah merupakan perubahan sikap manusia
A. SIKAP
1. Pengertian Sikap
Menunit G.W Alport dalam (Tri Rusmi Widayatun, 1999 :218) sikap adalah kesiapan seseorang untuk bertindak. Seiring dengan pendapat G.W. Alport di atas Tri Rusmi Widayatun memberikan pengertian sikap adalah “keadaan mental dan syaraf dari kesiapan, yang diatur melalui pengalaman yang memberikan pengaruh dinamik atau terarah terhadap respon individu pada semua obyek dan situasi yang berkaitan dengannya.
Sedangkan Jalaluddin Rakhmat ( 1992 : 39 ) mengemukakan lima pengertian sikap, yaitu: Pertama, sikap adalah kecenderungan bertindak, berpersepsi, berpikir, dan merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi, atau nilai. Sikap bukan perilaku, tetapi merupakan kecenderungan untuk berperilaku dengan cara-cara tertentu terhadap objek sikap. Objek sikap boleh berupa benda, orang, tempat, gagasan atau situasi, atau kelompok. Kedua, sikap mempunyai daya penolong atau motivasi. Sikap bukan sekedar rekaman masa lalu, tetapi juga menentukan apakah orang harus pro atau kontra terhadap sesuatu; menentukan apa yang disukai, diharapkan, dan diinginkan; mengesampingkan apa yang tidak diinginkan, apa yang harus dihindari. Ketiga, sikap lebih menetap. Berbagai studi menunjukkan sikap politik kelompok cenderung dipertahankan dan jarang mengalami pembahan. Keempat, sikap mengandung aspek evaluatif: artinya mengandung nilai menyenangkan atau tidak menyenangkan. Kelima, sikap timbul dari pengalaman: tidak dibawa sejak lahir, tetapi merupakan hasil belajar. Karena itu sikap dapat diperteguh atau diubah.
2. Komponen Sikap
• Afektif
Afektif merupakan aspek emosional dari faktor sosio psikologis, didahulukan karena erat kaitannya dengan pembicaraan sebelumnya.
• Kognitif
Komponen kognitif adalah aspek intelektual, yang berkaitan dengan apa yang diketahui manusia.
• Konatif
Komponen konatif adalah aspek vohsional, yang berhubungan dengan kebiasaan dan kemauan bertindak.
3. Perubahan Sikap
Apakah sikap yang anda miliki bisa berubah? Ya. Sikap bisa berubah. Anda bisa merubah sikap anda. Pertanyaannya, mengapa dan bagaimana perubahan sikap terjadi?
Setidaknya ada dua penjelasan untuk menerangkan perubahan sikap yang anda alami. Pertama oleh karena adanya konsistensi kognitif dalam diri anda. Kedua, karena adanya persuasi untuk merubah sikap anda.
Konsistensi kognitif
Semua orang berupaya mencari konsistensi di dalam pikiran mereka, baik dalam hal keyakinan, nilai-nilai maupun persepsi. Jika tidak konsisten mereka akan berusaha menjadikannya konsisten. Tidak mungkin pada saat yang sama anda akan mengakui bahwa pemerkosaan itu jahat sekaligus baik. Anda pasti memilih salah satunya saja.
Bayangkan anda tidak menyukai makanan capjay di sebuah restoran. Namun suatu saat anda mendengar bahwa seoarng koki terkenal memuji bahwa capjay di restoran itu sangat enak. Nah, informasi baru itu tidak konsisten dengan sikap anda. Anda tidak tidak menyukai capjay disana tapi koki terkenal menyukai. Kondisi tersebut dinamakan disonansi. Jadi, disonansi muncul ketika anda memiliki dua informasi atau dua pikiran yang saling bertentangan. Anda disebut mengalami disonansi jika melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan sikap anda.
Kondisi disonansi menjadikan seseorang berusaha agar kembali konsisten. Makin besar disonansinya maka makin besar pula motivasinya. Bagaimana caranya untuk mengurangi disonansi? Ada beberapa cara yang bisa dilakukan; melalui perubahan perilaku atau perasaan, merubah sikap, atau mengabaikan informasi.
Sebagai contoh, kita ambil sikap terhadap bakso. Anda menyukai makan bakso dan sering mencoba bakso di berbagai tempat. Suatu saat anda mendengar bahwa banyak bakso yang menggunakan formalin dan daging tikus. Karena informasi tersebut anda mengalami disonansi. Nah, apa yang anda lakukan untuk mengurangi disonansi anda? Mungkin anda berhenti mengkonsumsi bakso, tidak lagi menyukai bakso (menjadi bersikap negatif), atau mengabaikan informasinya (cuek saja).
Komunikasi persuasif
Lihatlah di majalah-majalah, koran, televisi, dan media massa lainnya. Anda akan menemukan banyak sekali informasi yang ditujukan untuk mengubah sikap anda. Mulai dari berita, opini, iklan, dan sebagainya. Misalnya iklan dibuat agar anda berubah sikap hingga mau membeli barang yang diiklankan.
Bagaimana sebuah persuasi bisa berhasil merubah sikap? Ada beberapa syarat agar persuasi bisa merubah sikap. Baik penyampai persuasi atau komunikator, isi pesan, maupun audiens (pihak yang dipersuasi) harus sama-sama menunjang. Berikut beberapa fakta yang berhubungan dengan perubahan sikap dan persuasi:
• Orang yang ahli lebih persuasif ketimbang yang tidak ahli.
• Pesan yang tidak ditujukan untuk merubah sikap kadangkala lebih berhasil merubah sikap daripada pesan yang sengaja ditujukan untuk merubah sikap.
• Komunikator yang populer dan menarik lebih bisa merubah sikap daripada yang tidak populer dan tidak menarik
• Orang yang memiliki percaya diri tinggi lebih sulit diubah sikapnya
• Orang yang memiliki harga diri tinggi lebih sulit diubah sikapnya
Persuasi dapat ditingkatkan dengan jalan memunculkan emosi yang kuat pada suatu hal. Misalnya saja agar seseorang berhenti minum minuman keras maka dibuat agar orang itu takut dengan minuman keras (memberikan informasi bahwa minuman keras dapat membunuh dengan menunjukkan gambar-gambar dan contoh-contoh).
Bisa saja anda menolak untuk merubah sikap anda meskipun telah memperoleh informasi yang tidak konsisten dengan sikap anda atau telah mendapat persuasi. Pertanyaannya, mengapa anda menolak merubah sikap anda?
Terdapat beberapa penyebab sehingga anda tidak mau merubah sikap anda. Pertama, anda berupaya melindungi kebebasan anda. Diri anda tidak ingin memiliki sikap tertentu karena hasil persuasi atau bujukan orang lain. Sikap yang dihasilkan dari persuasi orang lain berarti menandakan ketidakbebasan anda dalam menentukan sikap anda sendiri. Ini makanya gembar gembor agar anda memilih partai tertentu tidak mempengaruhi anda sama sekali. Begitupun usaha para sales yang sedemikian gencar menawarkan produk pada anda malah membuat anda terganggu. Anda merasa memiliki kebebasan untuk apapun. Persuasi-persuasi tadi dianggap mengganggu kebebasan anda. Oleh sebab itu anda menolak berubah.
Kedua, anda menolak persuasi karena tahu bahwa pesan yang anda terima memang dibuat untuk persuasi. Seringkali ada informasi yang memang sengaja digunakan untuk merubah sikap orang. Nah, jika anda tahu bahwa informasi tertentu ditujukan untuk mengubah sikap anda, maka anda cenderung menolaknya. Misalnya dalam sebuah acara televisi mengenai bahaya merokok, narsumber mengatakan bahwa merokok merugikan keuangan. Nah anda malah mengatakan “ah, itu kan kata dia saja!”
Ketiga, menghindar dari informasi yang tidak konsisten dengan sikap anda. Biasanya secara otomatis seseorang akan lebih memperhatikan informasi yang konsisten dengan sikapnya dan mengabaikan yang tidak konsisten.
B. MARAH
Marah adalah suatu kondisi psikologis (kejiwaan) yang membuat lahiriah badan dan bathin tidak normal. Ia terjadi dari sebab-sebab tertentu dan memiliki implikasi yang amat berbahaya. Dalam menyikapinya pun, masing-masing orang berbeda-beda.
1.Macam – macam Marah
• .Marah yang tidak konstruktif
Adalah dimana seseorang tidak dapat mengemukakan pendapat / mengekspresikan rasa tidak senangnya dengan menyakiti orang lain, dengan cara : diam / memendam sendiri, mencoba kamuflase, perilaku kasar, bicara kasar dan membantah disertai kekerasan
• Marah yang konstruktif
Adalah dimana seseorang dapat mengemukakan pendapat / mengekspresikan rasa tidak senang atau tidak setuju tanpa menyakiti, dengan cara : bicara jelas, tegas, tidak mengancam, kontak mata tapi tidak menimbulkan masalah baru dan relaks.
2.Penyebab Marah
• Bawaan/fithrah/tabi’at
• Merasa tinggi dan sombong terhadap orang lain
• Egoisme dan kecintaan terhadap diri sendiri yang berlebihan
• Perselisihan yang tajam yang berkepanjangan dan tidak ada manfaatnya
• Saling menuduh meski sekedar untuk bergurau
• Saling mengejek dan merendahkan antar satu sama lainnya.
3.Tanda – Tanda Marah
• Secara Fisik
Muka merah, pandangan tajam, nafas pendek, keluar keringat dan tekanan darah meningkat.
• Secara Emosional
Merasa terganggu, menentang, jengkel,dendam, meremehkan, dan merasa kuat.
• Secara Social
Perilaku keras, ejekan atau humor yang tidak konsruktif, penolakan atau menarik diri..
• Kognitif
Mendominasi, bawel, cerewet,sarkasme, berdebat dan meremehkan
• Secara Spiritual
Ingin menang sendiri, tidak bermoral dan atau kreatifitas terhambat.
4. Kerugian Marah Yang Tidak Sehat
• Perasaan tidak tenang.
• Keadaan diri sendiri / lingkungan menjadi tidak menyenangkan.
• Merasa lelah.
• Habis energi.
• Orang lain menjadi sakit hati.
• Banyak musuh.
• Tidak punya teman.
• Merugikan diri sendiri, orang lain dan lingkungan.
5. Manfaat Mengungkapkan Marah Secara Konstruktif
• Masalah terselesaikan.
• Beban pikiran berkurang.
• Kegiatan sehari – hari tidak terganggu.
• Tidak merugikan diri sendiri, orang lain dan lingkungan.
• Banyak teman.
• Tidak menyakiti orang lain dan energi tidak habis dengan percuma.
6.Cara Mengungkapkan Marah Yang Konstruktif
• Secara Fisik
Menyalurkan energi kemarahan melalui aktifitas fisik seperti berolah raga, bekerja atau memukul – mukul bantal.
• Secara Emosional
Mencari ketenangan dan menghindari sumber penyebab marah.
• Secara Social
Menceritakan pada orang yang dapat di percaya atau dengan berpartisifasi dalam kegiatan orang lain.
• Secara Lisan
Secara asertif mengungkapkan kemarahan / kekesalan secara baik – baik terhadap orang yang bersangkutan.
• Secara Spiritual
Dengan berdoa dan mengadu pada Tuhan serta melaksanakan kegiatan ibadah seperti mengaji dan sholat.
C. KESIMPULAN
• Sikap merupakan kesiapan seseorang untuk bertindak, sikap yang dimiliki oleh manusia dapat berubah oleh beberapa factor, yakni dengan konsistensi kognitif dan komunikasi persuatif. Marah merupakan salah satu perubahan sikap, karena marah tidak akan terjadi tanpa sebab, missal Saling mengejek dan merendahkan antar satu sama lainnya. Atau seorang dapat merasa marah karena adanya profokator (komunikasi persuasif)
1. Pengertian Sikap
Menunit G.W Alport dalam (Tri Rusmi Widayatun, 1999 :218) sikap adalah kesiapan seseorang untuk bertindak. Seiring dengan pendapat G.W. Alport di atas Tri Rusmi Widayatun memberikan pengertian sikap adalah “keadaan mental dan syaraf dari kesiapan, yang diatur melalui pengalaman yang memberikan pengaruh dinamik atau terarah terhadap respon individu pada semua obyek dan situasi yang berkaitan dengannya.
Sedangkan Jalaluddin Rakhmat ( 1992 : 39 ) mengemukakan lima pengertian sikap, yaitu: Pertama, sikap adalah kecenderungan bertindak, berpersepsi, berpikir, dan merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi, atau nilai. Sikap bukan perilaku, tetapi merupakan kecenderungan untuk berperilaku dengan cara-cara tertentu terhadap objek sikap. Objek sikap boleh berupa benda, orang, tempat, gagasan atau situasi, atau kelompok. Kedua, sikap mempunyai daya penolong atau motivasi. Sikap bukan sekedar rekaman masa lalu, tetapi juga menentukan apakah orang harus pro atau kontra terhadap sesuatu; menentukan apa yang disukai, diharapkan, dan diinginkan; mengesampingkan apa yang tidak diinginkan, apa yang harus dihindari. Ketiga, sikap lebih menetap. Berbagai studi menunjukkan sikap politik kelompok cenderung dipertahankan dan jarang mengalami pembahan. Keempat, sikap mengandung aspek evaluatif: artinya mengandung nilai menyenangkan atau tidak menyenangkan. Kelima, sikap timbul dari pengalaman: tidak dibawa sejak lahir, tetapi merupakan hasil belajar. Karena itu sikap dapat diperteguh atau diubah.
2. Komponen Sikap
• Afektif
Afektif merupakan aspek emosional dari faktor sosio psikologis, didahulukan karena erat kaitannya dengan pembicaraan sebelumnya.
• Kognitif
Komponen kognitif adalah aspek intelektual, yang berkaitan dengan apa yang diketahui manusia.
• Konatif
Komponen konatif adalah aspek vohsional, yang berhubungan dengan kebiasaan dan kemauan bertindak.
3. Perubahan Sikap
Apakah sikap yang anda miliki bisa berubah? Ya. Sikap bisa berubah. Anda bisa merubah sikap anda. Pertanyaannya, mengapa dan bagaimana perubahan sikap terjadi?
Setidaknya ada dua penjelasan untuk menerangkan perubahan sikap yang anda alami. Pertama oleh karena adanya konsistensi kognitif dalam diri anda. Kedua, karena adanya persuasi untuk merubah sikap anda.
Konsistensi kognitif
Semua orang berupaya mencari konsistensi di dalam pikiran mereka, baik dalam hal keyakinan, nilai-nilai maupun persepsi. Jika tidak konsisten mereka akan berusaha menjadikannya konsisten. Tidak mungkin pada saat yang sama anda akan mengakui bahwa pemerkosaan itu jahat sekaligus baik. Anda pasti memilih salah satunya saja.
Bayangkan anda tidak menyukai makanan capjay di sebuah restoran. Namun suatu saat anda mendengar bahwa seoarng koki terkenal memuji bahwa capjay di restoran itu sangat enak. Nah, informasi baru itu tidak konsisten dengan sikap anda. Anda tidak tidak menyukai capjay disana tapi koki terkenal menyukai. Kondisi tersebut dinamakan disonansi. Jadi, disonansi muncul ketika anda memiliki dua informasi atau dua pikiran yang saling bertentangan. Anda disebut mengalami disonansi jika melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan sikap anda.
Kondisi disonansi menjadikan seseorang berusaha agar kembali konsisten. Makin besar disonansinya maka makin besar pula motivasinya. Bagaimana caranya untuk mengurangi disonansi? Ada beberapa cara yang bisa dilakukan; melalui perubahan perilaku atau perasaan, merubah sikap, atau mengabaikan informasi.
Sebagai contoh, kita ambil sikap terhadap bakso. Anda menyukai makan bakso dan sering mencoba bakso di berbagai tempat. Suatu saat anda mendengar bahwa banyak bakso yang menggunakan formalin dan daging tikus. Karena informasi tersebut anda mengalami disonansi. Nah, apa yang anda lakukan untuk mengurangi disonansi anda? Mungkin anda berhenti mengkonsumsi bakso, tidak lagi menyukai bakso (menjadi bersikap negatif), atau mengabaikan informasinya (cuek saja).
Komunikasi persuasif
Lihatlah di majalah-majalah, koran, televisi, dan media massa lainnya. Anda akan menemukan banyak sekali informasi yang ditujukan untuk mengubah sikap anda. Mulai dari berita, opini, iklan, dan sebagainya. Misalnya iklan dibuat agar anda berubah sikap hingga mau membeli barang yang diiklankan.
Bagaimana sebuah persuasi bisa berhasil merubah sikap? Ada beberapa syarat agar persuasi bisa merubah sikap. Baik penyampai persuasi atau komunikator, isi pesan, maupun audiens (pihak yang dipersuasi) harus sama-sama menunjang. Berikut beberapa fakta yang berhubungan dengan perubahan sikap dan persuasi:
• Orang yang ahli lebih persuasif ketimbang yang tidak ahli.
• Pesan yang tidak ditujukan untuk merubah sikap kadangkala lebih berhasil merubah sikap daripada pesan yang sengaja ditujukan untuk merubah sikap.
• Komunikator yang populer dan menarik lebih bisa merubah sikap daripada yang tidak populer dan tidak menarik
• Orang yang memiliki percaya diri tinggi lebih sulit diubah sikapnya
• Orang yang memiliki harga diri tinggi lebih sulit diubah sikapnya
Persuasi dapat ditingkatkan dengan jalan memunculkan emosi yang kuat pada suatu hal. Misalnya saja agar seseorang berhenti minum minuman keras maka dibuat agar orang itu takut dengan minuman keras (memberikan informasi bahwa minuman keras dapat membunuh dengan menunjukkan gambar-gambar dan contoh-contoh).
Bisa saja anda menolak untuk merubah sikap anda meskipun telah memperoleh informasi yang tidak konsisten dengan sikap anda atau telah mendapat persuasi. Pertanyaannya, mengapa anda menolak merubah sikap anda?
Terdapat beberapa penyebab sehingga anda tidak mau merubah sikap anda. Pertama, anda berupaya melindungi kebebasan anda. Diri anda tidak ingin memiliki sikap tertentu karena hasil persuasi atau bujukan orang lain. Sikap yang dihasilkan dari persuasi orang lain berarti menandakan ketidakbebasan anda dalam menentukan sikap anda sendiri. Ini makanya gembar gembor agar anda memilih partai tertentu tidak mempengaruhi anda sama sekali. Begitupun usaha para sales yang sedemikian gencar menawarkan produk pada anda malah membuat anda terganggu. Anda merasa memiliki kebebasan untuk apapun. Persuasi-persuasi tadi dianggap mengganggu kebebasan anda. Oleh sebab itu anda menolak berubah.
Kedua, anda menolak persuasi karena tahu bahwa pesan yang anda terima memang dibuat untuk persuasi. Seringkali ada informasi yang memang sengaja digunakan untuk merubah sikap orang. Nah, jika anda tahu bahwa informasi tertentu ditujukan untuk mengubah sikap anda, maka anda cenderung menolaknya. Misalnya dalam sebuah acara televisi mengenai bahaya merokok, narsumber mengatakan bahwa merokok merugikan keuangan. Nah anda malah mengatakan “ah, itu kan kata dia saja!”
Ketiga, menghindar dari informasi yang tidak konsisten dengan sikap anda. Biasanya secara otomatis seseorang akan lebih memperhatikan informasi yang konsisten dengan sikapnya dan mengabaikan yang tidak konsisten.
B. MARAH
Marah adalah suatu kondisi psikologis (kejiwaan) yang membuat lahiriah badan dan bathin tidak normal. Ia terjadi dari sebab-sebab tertentu dan memiliki implikasi yang amat berbahaya. Dalam menyikapinya pun, masing-masing orang berbeda-beda.
1.Macam – macam Marah
• .Marah yang tidak konstruktif
Adalah dimana seseorang tidak dapat mengemukakan pendapat / mengekspresikan rasa tidak senangnya dengan menyakiti orang lain, dengan cara : diam / memendam sendiri, mencoba kamuflase, perilaku kasar, bicara kasar dan membantah disertai kekerasan
• Marah yang konstruktif
Adalah dimana seseorang dapat mengemukakan pendapat / mengekspresikan rasa tidak senang atau tidak setuju tanpa menyakiti, dengan cara : bicara jelas, tegas, tidak mengancam, kontak mata tapi tidak menimbulkan masalah baru dan relaks.
2.Penyebab Marah
• Bawaan/fithrah/tabi’at
• Merasa tinggi dan sombong terhadap orang lain
• Egoisme dan kecintaan terhadap diri sendiri yang berlebihan
• Perselisihan yang tajam yang berkepanjangan dan tidak ada manfaatnya
• Saling menuduh meski sekedar untuk bergurau
• Saling mengejek dan merendahkan antar satu sama lainnya.
3.Tanda – Tanda Marah
• Secara Fisik
Muka merah, pandangan tajam, nafas pendek, keluar keringat dan tekanan darah meningkat.
• Secara Emosional
Merasa terganggu, menentang, jengkel,dendam, meremehkan, dan merasa kuat.
• Secara Social
Perilaku keras, ejekan atau humor yang tidak konsruktif, penolakan atau menarik diri..
• Kognitif
Mendominasi, bawel, cerewet,sarkasme, berdebat dan meremehkan
• Secara Spiritual
Ingin menang sendiri, tidak bermoral dan atau kreatifitas terhambat.
4. Kerugian Marah Yang Tidak Sehat
• Perasaan tidak tenang.
• Keadaan diri sendiri / lingkungan menjadi tidak menyenangkan.
• Merasa lelah.
• Habis energi.
• Orang lain menjadi sakit hati.
• Banyak musuh.
• Tidak punya teman.
• Merugikan diri sendiri, orang lain dan lingkungan.
5. Manfaat Mengungkapkan Marah Secara Konstruktif
• Masalah terselesaikan.
• Beban pikiran berkurang.
• Kegiatan sehari – hari tidak terganggu.
• Tidak merugikan diri sendiri, orang lain dan lingkungan.
• Banyak teman.
• Tidak menyakiti orang lain dan energi tidak habis dengan percuma.
6.Cara Mengungkapkan Marah Yang Konstruktif
• Secara Fisik
Menyalurkan energi kemarahan melalui aktifitas fisik seperti berolah raga, bekerja atau memukul – mukul bantal.
• Secara Emosional
Mencari ketenangan dan menghindari sumber penyebab marah.
• Secara Social
Menceritakan pada orang yang dapat di percaya atau dengan berpartisifasi dalam kegiatan orang lain.
• Secara Lisan
Secara asertif mengungkapkan kemarahan / kekesalan secara baik – baik terhadap orang yang bersangkutan.
• Secara Spiritual
Dengan berdoa dan mengadu pada Tuhan serta melaksanakan kegiatan ibadah seperti mengaji dan sholat.
C. KESIMPULAN
• Sikap merupakan kesiapan seseorang untuk bertindak, sikap yang dimiliki oleh manusia dapat berubah oleh beberapa factor, yakni dengan konsistensi kognitif dan komunikasi persuatif. Marah merupakan salah satu perubahan sikap, karena marah tidak akan terjadi tanpa sebab, missal Saling mengejek dan merendahkan antar satu sama lainnya. Atau seorang dapat merasa marah karena adanya profokator (komunikasi persuasif)
Langganan:
Komentar (Atom)